REPUBLIKA.CO.ID,

Hal inilah yang berbeda dengan kampus-kampus lainnya, yang umumnya menerapkan pola Ospek atau Mapram untuk para mahasiswa barunya.

”Seminar motivasi ini sudah mengadopsi pola pendidikan berkarakter dan sudah kami kembangkan sejak tahun 2005. Tahun ini sudah memasuki tahun ke-9. Ini yang membedakan kampus BSI dengan kampus-kampus perguruan tinggi lainnya, ” ujarnya.

Tentunya, kata Naba, pihaknya terus-menerus memperbaiki mutu seminar motivasi tersebut. Seminar motivasi tersebut wajib diikuti seluruh mahasiswa baru BSI. Materi seminar tersebut diberikan satu hari penuh oleh narasumber yang kompeten.

“Mereka yang pernah menjadi pembicara dalam seminar motivasi yang diadakan oleh BSI antara lain Andri Wongso, Arfan Pardiansyah, Komaruddin Hidayat, dan Kana Sutisna,” paparnya.

Materi-materi yang disampaikan dalam seminar motivasi tersebut lebih mengajarkan kepada mahasiswa untuk mengenal dua aspek karakter, yakni kebangsaan dan jati diri pribadi.

Salah seorang mahasiswa BSI, Sayyid mengaku sangat senang mengikuti seminar motivasi tersebut. “Seminar motivasi tersebut memberikan saya dorongan untuk menjadi mahasiswa yang memiliki karakter lebih baik. Baik sebagai pribadi maupun sebagai bagian dari bangsa Indonesia,” ujar  Sayyid.

Naba Aji mengemukakan, dengan upaya seperti disebutkan di atas, kampus BSI terus berusaha dan  berupaya agar para mahasiswa lebih termotivasi untuk berbuat yang lebih baik untuk dirinya maupun bangsanya.

Harapan ke depan tentunya dengan adanya para alumni yang memiliki karakter yang baik, apabila mereka mendapatkan amanah sebagai pemimpin, mereka akan menjadi pemimpin yang baik dan jujur, serta mempunyai rasa cinta kepada bangsanya yang lebih besar lagi.

Ikuti Whatsapp Channel Republika