Selasa 09 Sep 2014 16:00 WIB
pasien cerdas

Cara Mudah Pantau Tumbuh Kembang Batita

Red:

Sekitar 68,2 persen bayi berusia di bawah tiga tahun (batita) di Indonesia sudah mencapai status tumbuh aktif tanggap yang baik. Selebihnya masih berada di bawah rata-rata. "Tujuh persen di antaranya masih perlu perhatian," kata guru besar Gizi dan Pangan Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof Ali Khomsan, mengutip hasil studi implementasi pelaksanaan Posyandu Peduli TAT di 19 provinsi di Indonesia.

Tumbuh aktif dan tanggap merupakan indikator tumbuh kembang si kecil. Status tumbuh mengaca pada pertumbuhan fisik anak yang dapat dimonitor melalui pengukuran tinggi badan, pengukuran berat badan, dan pengukuran lingkar kepala. Jika ketiga kriteria tersebut tumbuh sesuai dengan usia anak, pertumbuhan anak dikatakan baik. "Namun, kalau angkanya di bawah rata-rata usia anak, pertumbuhannya dikatakan perlu perhatian," urai Ali dalam acara peluncuran ToolKit Posyandu Peduli TAT (Tumbuh-Aktif-Tanggap), Sabtu (30/8), di Jakarta.

 

 

 

 

 

 

 

 

Foto:icare4autism.org

Menurut growth chart WHO, ada batas atas dan bawah yang akan menentukan status pertumbuhan. Anak usia satu tahun tumbuh dengan baik atau normal jika berat badannya berkisar antara tujuh kilogram dan 11,5 kg untuk anak perempuan. Berat badan ideal anak perempuan usia dua tahun, yakni sembilan kilogram sampai 14,8 kg. Lalu, bobot ideal anak perempuan usia tiga tahun berkisar antara 10,8 kg dan 18,1 kg.

Sementara itu, merujuk pada batas atas dan bawah growth chart, anak laki-laki usia satu tahun berat badan idealnya antara 7,7 kg dan 12 kg. Bobot ideal anak laki-laki usia dua tahun, yakni 9,7 kg sampai 15,3 kg dan bobot ideal anak laki-laki usia tiga tahun berkisar antara 11,3 kg dan 18,3 kg. Jika berat badannya di bawah batas bawah, tergolong berat badan kurang dan jika berat badannya berada di atas batas atas, tergolong kelebihan berat badan.

Anak aktif dinilai dari perkembangan motorik, baik melalui kemampuan motorik gerak halus, kemampuan motorik gerak kasar, maupun rasa ingin tahu. Anak usia 15 bulan yang bagus motorik kasarnya bisa berjalan sendiri. Pada usia 18 bulan, ia bisa naik tangga dengan berpegangan satu tangan. Kelak, pada usia 24 bulan, ia bisa melompat dan naik tangga tanpa bantuan.

Pada 12 bulan, anak dengan kemampuan motorik halus yang baik bisa mencoret, memasukkan biji ke dalam botol, minum dari gelas sendiri, dan menggunakan sendok. Pada usia 18 bulan, ia mampu menggambar spontan. Pada usia 24 bulan, ia dapat membuka baju sendiri. Berikutnya, pada usia tiga tahun, ia bisa memakai baju sendiri dan membuka kancing.

Untuk kategori tanggap, perkembangannya dimonitor melalui kemampuan berkomunikasi, kemampuan bergaul dan bermain, serta kecerdasan emosi dan kemandirian. Contohnya, anak usia 12 sampai 18 bulan bisa mengeksplorasi objek dengan cara bervariatif, memecahkan masalah dengan mencoba-coba, menemukan benda yang disembunyikan di tempat berbeda, mengingat dan meniru mimik, dan mengelompokkan benda sesuai jenisnya. Anak usia 18 sampai 24 bulan bisa memecahkan masalah tanpa coba-coba, menemukan benda yang disembunyikan di luar penglihatannya, meniru tindakan orang dewasa, mulai bermain pura-pura, dan mengelompokkan benda dua kategori (bentuk dan warna). Indikator aktif dan tanggap setiap anak batita berbeda-beda, bergantung pada usianya. "Kalau anak tidak bisa melakukan 60 persen indikator tersebu, status aktif dan tanggap anak perlu perhatian," ujar Ali. rep:desy susilawati ed: reiny dwinanda

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement