Selasa 09 Sep 2014 15:00 WIB

Pembimbing Jamaah Ditempatkan di Masjidil Haram

Red:

MAKKAH -- Kantor Daerah Kerja (Daker) Makkah akan menempatkan petugas bimbingan ibadah di Masjidil Haram. Mereka ditugaskan untuk membimbing jamaah haji yang tersesat atau yang belum lengkap rukun ibadahnya.

Penempatan petugas ini, menurut Kepala Seksi Pelayanan Pengamanan Daker Makkah Jaetul Muchlis, Ahad (7/9), berdasarkan pengalaman sebelumnya bahwa banyak jamaah yang hilang tersesat dari rombongannya atau dari pembimbing haji kloter. Akibatnya, dia tidak tahu rangkaian atau rukun ibadah umrah yang harus dilakukan di Masjidil Haram. "Ini inovasi baru, sebelumnya tidak ada," kata dia di Kantor Daker Makkah.

 

 

 

 

 

 

 

 

Foto:SEPTIANDA PERDANA/ANTARA

Seorang pembimbing memberi arahan kepada sejumlah calon jamaah haji yang berlatih lempar jumrah ketika Manasik Haji di Asrama Haji Medan, Sumut, Rabu (5/9).

Dikatakannya, jamaah sering menanyakan masalah kelengkapan rukum umrah ke petugas haji Sektor Khusus Masjidil Haram yang utamanya adalah untuk penanganan perlindungan, khususnya tersesat. Untuk itu, katanya, akan ditempatkan pembimbing ibadah di empat titik, yakni di sekitar tempat tawaf, maqam Nabi Ibrahim, antara Masjidil Haram menuju Shafa (awal melakukan sai) dan di Marwah (tempat terakhir melaksanakan Sai). "Kita jemput bola," katanya.

Pada waktu-waktu khusus yang paling sering jamaah beribadah, kata dia, akan dilakukan peningkatan kewaspadaan. Contohnya, adalah pada shalat Subuh, Ashar, dan Isya.

Keberadaan pembimbing ibadah juga untuk menimalisasi kasus kriminal. Ia mengatakan, jamaah haji yang kehilangan rombongan dan kebingungan rawan dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang mencari keuntungan dengan berpura-pura ingin menolong. Karena itulah, petugas tersebut disiagakan. Para pembimbing itu, kata Muchlis, berasal dari daker dan sektor yang akan dimaksimalkan tugasnya.

Dari para petugas itu, sebanyak 53 personel TNI dan Polri dilibatkan di bidang perlindungan jamaah haji. "Ada 25 personel polri dan 28 TNI," kata Kepala Bidang Perlindungan Jamaah Panitia Penyelenggaraan Haji 2014 Kolonel Achmad Riad S.

Menurut dia, unsur dari TNI AD, antara lain, dari Kopassus dan Kostrad dan tim perlindungan sudah mempunyai struktur dan pola bekerja. Saat ini, pelayanan perlindungan malah sudah bekerja di Jeddah dan Madinah karena jamaah haji Indonesia sudah berdatangan sejak 1 September 2014.

Sementara itu, di Makkah baru akan bekerja penuh mulai 10 September karena jamaah dari Madinah sudah masuk ke Tanah Suci. Ia mengatakan, personel TNI dan Polri sudah ditempatkan di pos-posnya. Setiap sektor telah ditempatkan masing-masing satu petugas perlindungan. "Untuk sektor Khusus Masjidil Haram ditempatkan 12 personel TNI/Polri. Sistem sudah siap dan tugas-tugas sudah siap, demikian juga dengan pembagian sif," katanya. antara ed: dewi mardiani

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement