Selasa 09 Sep 2014 15:00 WIB

Industri Penerbangan Didorong Pakai Biofuel

Red:

JAKARTA -- Industri penerbangan didorong menggunakan energi alternatif dari bahan nabati (biofuel) mulai 2016. Langkah tersebut untuk menyiasati melambungnya harga bahan bakar berbasis fosil, seperti avtur.

 "Dengan semakin menipisnya energi berbasis fosil, maka perlu disiapkan energi alternatif," kata Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Santoso Edy Wibowo di Jakarta, Senin (8/9).

Menurut dia, pengembangan energi alternatif seperti biofuel untuk mengantisipasi menipisnya bahan bakar berbasis fosil. Apalagi, pertumbuhan industri penerbangan nasional, baik untuk rute penerbangan domestik maupun mancanegara cukup tinggi sehingga membutuhkan pertambahan energi yang besar. Namun, Santoso mengungkapkan, pihaknya tidak akan memaksa penggunaan biofuel bagi maskapai nasional.

Meski penggunaan biofuel tidak akan diwajibkan bagi industri penerbangan, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konversi Energi Kementerian ESDM, Rida Purnama, menegaskan, pemerintah serius mengembangkan energi terbarukan. Keseriusan tersebut, antara lain, terindikasi dari dibentuknya Tim Kerja Pemanfaatan Bahan Nabati pada Pesawat Udara dan Energi Terbarukan di Bandar Udara antara tim Kemenhub dan Kementerian ESDM.

Sementara itu, Direktur Operasional PT Garuda Indonesia Capt Novianto Herupratomo mengungkapkan, pihaknya berharap harga biofuel yang akan dijual Pertamina dapat sama atau bahkan lebih murah dari harga avtur. antara Ed: nur aini

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement