Selasa 09 Sep 2014 09:52 WIB

Pakar: Tawuran Pelajar karena Kesalahan Pengajar

Rep: c 62/ Red: Indah Wulandari
Guru BP Dan siswa SMA  (ilustrasi).
Foto: Republika/Musiron
Guru BP Dan siswa SMA (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Tawuran antar pelajar bisa dicegah dengan meningkatkan pola komunikasi antara guru dan murid.

Pakar komunikasi Universitas Padjajaran Bandung, Rosmawaty berpendapat, tawuran antar pelajar bukanlah semata-mata kesalahan pelajar. Melainkan kesalahan dari beberapa pihak di sekelilingnya. "Adanya kesalahan dari para pengajar dan pendidik yang mengajar di sekolah yang pelajarnya sering tawuran tersebut," kata Rossa,panggilannya, Selasa (9/9).

Menurutnya, mayoritas pelajar sekarang menghabiskan waktu di sekolah lebih dari tujuh jam. Sehingga jauh lebih banyak waktu dihabiskan untuk berkomunikasi di sekolah dari pada di rumah.

"Artinya, jauh lebih mungkin para pelajar berkomunikasi dengan guru dari pada dengan orang tua," ujarnya.

Menurut dosen magister Universitas Mercubuana itu, sudah menjadi keharusan agar para guru pandai memanfaatkan waktu untuk berkomunikasi dengan para pelajar.

Misalnya, kata Rossa, sebelum mengajar pengajar lebih dulu menyampaikan tentang nilai moral yang pancasilais, bagaimana cara memilih teman, memberikan motivasi dan juga menyampaikan betapa pentingnya cita-cita masa depan besar, termasuk bagaiman cara meraihnya.

Jadi kata Rossa, sudah selayaknya para pendidik, bukan hanya mengajarkan tentang teori, melainkan pengajar setiap kali mengajar harus diselipkan ajaran yang bersifat membangun bagi kecerdasan emosional pelajar.

"Juga tentang nilai-nilai Pancasilais, termasuk tentang nasionalisme dan pola pikir yang benar," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement