Senin 08 Sep 2014 16:57 WIB

Ospek Ada Kekerasan, Rektor Kampus Ini Siapkan Sanksi Tegas

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Bilal Ramadhan
Ospek mahasiswa baru.     (ilustrasI)
Foto: Antara/Novandi K Wardananz
Ospek mahasiswa baru. (ilustrasI)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG-- Mahasiswa Universitas Islam Bandung (Bandung), mulai mengikuti taaruf atau masa pengenalan kampus. Mahasiswa yang melakukan kekerasan selama masa pengenalan kampus, terancam akan dikeluarkan dari kampus.

''Sudah diingatkan, tak ada kekerasan dan akan ada sanksi. Saya sudah mengancam akan ada sanksi berat, dikeluarkan dari kampus,'' ujar Rektor Unisba, Thaufiq S Boesoirie kepada wartawan, Senin (8/9).

Menurut Thaufiq, jika terjadi kekerasan saat acara pengenalan kampus maka risikonya mahasiswa tersebut akan dikeluarkan dari kampus. Karena, setiap tahun Unisba seperti biasa selalu menggelar acara pengenalan kampus untuk mahasiswa baru. Acara tersebut, diisi juga untuk pengenalan akademik. Jumlah mahasiswa baru yang mengikuti taaruf, sebanyak 2.673 orang.

Thaufiq mengatakan, di acara taaruf tersebut Ia menekankan pada semua mahasiswa agar bersungguh-sungguh menjalankan janji mahasiswa. Kuliah di Unisba, harus sungguh-sungguh, pengorbanan dan bekerja keras.

Unisba pun, kata dia, selalu menanamkan kebiasaan yang baik untuk pembentukan karakter mahasiswanya. Bahkan, jauh sebelum pemerintah menetapkan kurikulum baru. Karena, Unisba menanamkan pendidikan agama islam. Agar, semua mahasiswa bisa kompetitif dan berahlakul karimah.

Saat ditanya tentang kegiatan ospek di luar kampus, Thaufiq mengatakan, tak ada kegiatan di luar kampus. Pengawasannya, langsung dilakukan oleh dekan. ''Kalau terjadi sesuatu, dekan yang bertanggung jawab,'' katanya.

Menurut Thaufiq, kegiatan belajar-mengajar di Unisba maksimal sampai magrib. Namun, karena membludaknya mahasiswa Unisba, kemungkinan kelas yang kosong di malam hari akan dimanfaatkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement