Senin 08 Sep 2014 12:00 WIB

Tidak Ada Raskin Di Akhir Tahun

Red:

INDRAMAYU ––Warga miskin di Kabupaten Indramayu harus siap gigit jari terkait pembagian beras untuk rakyat miskin (raskin). Pasalnya, raskin untuk alokasi November- Desember 2014 sudah tidak ada.

Kepala Bulog Sub Divre Indramayu Attar Rizal mengatakan, penyaluran raskin untuk November dan Desember 2014 sudah dipercepat pada Februari dan Maret 2014. Hal ini dilakukan karena saat itu terjadi musibah banjir di berbagai daerah.

Sehingga, penyaluran raskin periode November dan Desember 2014 di bagikan lebih cepat dari perkiraan awal.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Foto:ADENG BUSTOMI/ANTARA

Petugas Polres Tasikmalaya memeriksa gudang beras di Cibanjaran,Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis (17/7).

"Alokasi raskin November dan Desember sudah disalurkan. Kalau tidak ada tambahan (dari pemerintah pusat), November-Desember tidak ada (raskin)," kata Attar Rizal, Ahad (7/9).

Pada tahun-tahun sebelumnya, alokasi raskin untuk dua bulan terakhir selalu ada. Tahun ini, Bulog masih harus menunggu kebijakan pemerintah pusat terkait pembagian raskin di akhir tahun. "Tambahan raskin ke-13 dan ke-14 belum ada perintahnya," kata Attar.

Attar mengatakan, kalau nanti pemerintah pusat tidak memberikan jatah raskin ke-13 dan ke-14 sebagai pengganti raskin November dan Desember, Bulog akan melakukan operasi pasar. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi tingginya harga beras di pasaran yang biasa terjadi di akhir tahun.

Attar menyebutkan, kebutuhan penyaluran raskin di Kabupaten Indramayu setiap bulannya mencapai 2.610.030 kilogram (kg). Sampai dengan 1 September 2014, stok yang di miliki Bulog Indramayu mencapai 22.415 ton. Dengan demikian, stok yang ada saat ini cukup untuk me menuhi kebutuhan raskin hingga 8,5 bulan ke depan.

Ketika disinggung mengenai serapan Bulog, Attar mengaku masih belum tercapai. Dari target prognosa tahun ini sebesar 97.500 ton, yang tercapai hingga 1 September 2014 baru 35.253 ton setara beras.

Kondisi itu, kata Attar, terjadi akibat tingginya harga gabah di ting kat petani. Sedangkan dalam melakukan penyerapan, Bulog masih berpatokan pada harga pembelian pemerintah (HPP) yang belum berubah sejak dua tahun lalu.

Mundurnya masa tanam di sejumlah daerah yang mengalami banjir di awal tahun juga turut memengaruhi minimnya penyerapan. Pasalnya, mundurnya masa tanam secara otomatis membuat masa panen juga terlambat.

"Tapi realisasi penyerapan tidak berdampak terhadap stok yang saat ini masih berlimpah," kata Attar. Selain bisa memenuhi kebutuhan berasnya sendiri, ujar Attar, Bulog juga mampu mengirimkan beras untuk daerah lain. Dengan demikian, stok yang kini berlimpah tidak terlalu lama tersimpan dalam gudang yang mengakibatkan penurunan kualitas.

Salah seorang warga Kelurahan Margadadi di Kecamatan Indramayu, Saryem, mengaku kecewa dengan tidak adanya pasokan raskin pada No vember dan Desember 2014. Keberadaan raskin dapat meringankan beban pengeluaran keluarganya. Apa lagi, harga beras di akhir tahun selalu tinggi. "Saya berharap raskin tetap ada," kata Saryem. rep:lilis sri handayani ed: friska yolandha

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement