Jumat 05 Sep 2014 12:00 WIB

Menanam Rasa Kebangsaan di Kalangan Pemuda

Red:

Peran generasi muda sangat strategis dalam kehidupan sebuah bangsa. Di tangan para tunas muda itulah nasib bangsa ini akan ditentukan kelak. Karenanya, berbagai upaya dilakukan guna membangun rasa kebangsaan, cinta Tanah Air, dan berkarya memberikan yang terbaik bagi bangsa.

Upaya itu dilakukan lembaga pendidikan Bina Sarana Informatika (BSI) melalui rangkaian seminar kebangsaan yang dilakukan sepanjang tahun ini. "BSI menggelar seminar kebangsaan sebanyak empat kali pada  Mei terkait Hari Pendidikan Nasional, bulan Agustus terkait peringatan Hari Kemerdekaan, bulan Oktober terkait Hari Sumpah Pemuda, dan bulan November terkait Hari Pahlawan," kata Direktur Utama Bina Sarana Informatika (BSI) Naba Aji Notoseputro pekan lalu.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Foto:Irwan Kelana/Republika

Seri seminar kebangsaan tersebut terutama bertujuan untuk menggugah kesadaran generasi muda Indonesia agar mau terus belajar dan berkarya demi masa depan yang lebih baik. "Kalau bangsa Indonesia ingin maju maka salah satu hal yang perlu dilakukan, yakni meningkatkan pendidikan rakyatnya, terutama kaum mudanya. Seminar kebangsaan yang kami laksanakan terutama mengajak kaum muda untuk bangkit menjadi anak-anak bangsa yang pintar, terampil, dan mencintai bangsa dan negara Indonesia," ujar Naba Aji.

Menurutnya, jumlah rakyat miskin masih sangat tinggi (28 juta orang atau 11 persen). Dalam bidang pendidikan masih banyak remaja Indonesia yang terpaksa tidak bisa melanjutkan sekolah ke jenjang lebih tinggi (SD, SMP, dan kuliah).

Berdasarkan data Kemendikbud 2010, di Indonesia terdapat lebih dari 1,8 juta anak setiap tahun tidak dapat melanjutkan pendidikan. Hal ini disebabkan oleh tiga faktor, yaitu faktor ekonomi, anak-anak terpaksa bekerja untuk mendukung ekonomi keluarga, dan pernikahan di usia dini.

 

Peringkat mutu pendidikan nasional Indonesia masih jauh tertinggal dibandingkan negara-negara lain, termasuk negara tetangga di Asia Tenggara maupun Asia. Peringkat ke-40 dari 40 (Pearson, London),  peringkat ke-64 dari 120 (UNESCO), dan peringkat ke-69 dari 127 (Education Development Index). Dari 1,85 juta guru Indonesia, sebanyak 40 persen belum memenuhi kualifikasi S-1.

 

Naba Aji juga mengatakan bahwa momentum peringatan kemerdekaan 2014 merupakan panggilan bagi semua komponen bangsa, termasuk para pelajar dan mahasiswa untuk menyingsingkan lengan baju dan menjadi pahlawan.

Terkait memaknai peringatan hari kemerdekaan dengan karya, BSI menggelar Seminar Kebangsaan bertajuk "Revitalisasi Nilai Perjuangan dan Kebangsaan dalam Konteks Kekinian". Seminar tersebut digelar di Kampus BSI Kalimalang, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (23/8), dikemas dalam bentuk talk show dan menampilkan tiga pembicara. Yakni, Dahlia Sarkawi (dosen senior BSI), Irwan Kelana (redaktur Harian Republika), dan penyanyi Melly (mantan vokalis group musik SHE). rep:irwan kelana ed: hiru muhammad

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement