Selasa 02 Sep 2014 14:30 WIB

Ledakan Pipa Libatkan Orang Dalam

Red:

BANDUNG — Kepolisian meyakini insiden meledaknya pipa BBM jenis solar milik PT Pertamina di Subang, Jawa Barat, karena ulah pencuri. Penyelidikan atas kasus ledakan yang menewaskan tiga orang tersebut juga mengiindikasikan ada keterlibatan orang dalam.

"Ada keterlibatan orang dalam, tapi ini murni kriminal tentang pencurian," ujar Wakapolda Jabar Brigjen Rycko Amelza Dahniel, Senin (1/9).  Kendati demikian, Rycko enggan menjelaskan lebih jauh siapa dan bagaimana peran orang dalam tersebut.

Ia mengungkapkan, pelaku yang diduga lebih dari satu orang ini memiliki modus dengan cara membocori pipa di dalam tanah untuk mengalirkan solar. Perencanaan itu sudah dilakukan selama dua bulan sebelum kejadian. "Waktunya itu sudah mempersiapkan dua bulan lalu," katanya.

Menurut Rycko, perkembangan penyidikan dan barang bukti yang ditemukan sudah mengarah pada tersangka. Beberapa alat ditemukan di sekitar lokasi kejadian untuk melakukan pemotongan pipa.

Penyidik gabungan Dir Serse Polda dan Polres Subang juga sudah menemukan potongan pipa sebagai pelindung. "Potongan pipa pertama atau cassing ditemukan di salah satu tempat, dua kilometer dari tempat kejadian ilegal tapping," ujar Rycko.

Meledaknya pipa pertamina ini sempat menghancurkan sejumlah rumah di bantaran sungai Kampung Batang, Desa Mandalawangi, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Subang. Selain rumah dan korban tewas, ledakan dan kebakaran itu juga menghanguskan barang milik warga.

Menurut Assistant Manager External Relation Marketing Operation III Pertamina, Milla Suciyani, proses perbaikan segera dilakukan pascapadamnya api di sekitar lokasi jalur pipa yang digunakan untuk menyalurkan solar di Mandalawangi, Kecamatan Sukasari, Subang, Jawa Barat. Hingga saat ini, proses perbaikan terus dilakukan.

Selain itu, ia mengungkapkan, tim Pertamina juga melakukan pembersihan dan penyedotan terhadap sisa-sisa bahan bakar yang keluar dari pipa akibat ilegal tapping. Secara paralel, Pertamina melakukan identifikasi area-area terdampak untuk dilakukan penanganan lebih lanjut. Dengan upaya tersebut, diharapkan lingkungan sekitar pipa aman bagi aktivitas masyarakat.

Untuk penanganan korban, ia menjelaskan, Pertamina mengupayakan perawatan terbaik untuk empat korban luka bakar dari peristiwa tersebut. Setelah mendapatkan penanganan pertama di rumah sakit terdekat, kini para korban luka bakar dipindahkan ke Rumah Sakit Pusat Pertamina. "Karena rumah sakit tersebut memiliki unit khusus perawatan luka bakar yang lengkap sehingga diharapkan penanganannya lebih baik," katanya.

Menurut Milla, Pertamina akan menanggung biaya pengobatan seluruh korban peristiwa ini. Pertamina juga melakukan pendataan terhadap dampak yang dialami masyarakat akibat peristiwa ini.  rep:arie lukihardiayanti ed: fitriyan zamzami

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement