Senin 01 Sep 2014 18:00 WIB

Tentara Fiji Masih di Tangan Al-Nusra

Red:

NEW YORK - Upaya pembebasan terhadap personel pasukan perdamaian PBB di Dataran Tinggi Golan terus dilakukan. Lebih dari 70 tentara Filipina yang ditahan di Front al-Nusra, kelompok bersenjata Alqaidah yang memerangi pasukan Suriah, berhasil dibebaskan.

Namun, masih ada 44 tentara Fiji yang belum diketahui nasibnya. Mereka ada di tangan al-Nusra. Militer Fiji mengungkapkan, pembebasan sedang diusahakan. Belum diketahui lokasi penahanan mereka.

Pasukan Fiji ditahan al-Nusra pada Kamis lalu di Golan, perbatasan antara Suriah dan Israel. "Kami belum bisa memastikan lokasi pasukan kami ditahan. Kami terus bernegosiasi di segala tingkatan," kata Kepala Angkatan Bersenjata Fiji Brigjen Mosese Tikoitoga, Ahad (31/8).

Ia meyakini, puluhan tentara Fiji itu diperlakukan dengan baik dan kelak bisa pulang tanpa kurang apa pun. Tapi, ia harus memastikan apakah mereka masih di wilayah Suriah atau telah dipindahkan ke negara lainnya.

Seorang komandan al-Nusra menyatakan, penahanan pasukan Fiji dilakukan karena pasukan perdamaian membantu pemerintahan Presiden Bashar al-Assad. "Pasukan perdamaian juga mengabaikan penderitaan yang dialami oleh warga Suriah."

Al-Nusra merupakan salah satu kelompok bersenjata yang selama ini ikut memerangi pasukan Assad. Mereka berhasil menguasai sejumlah wilayah Suriah. Bahkan, mereka juga berhasil merebut Quneitra, pos penyebarangan di Golan yang berbatasan dengan Israel.

Fiji dan Filipina tergabung dalam United Nations Disengagement Observer Force (UNDOF), pasukan perdamaian di Golan. Wilayah ini diambil alih Israel dalam perang tahun 1967. Suriah dan Israel secara teknis masih berperang terkait Golan. Dan, pasukan perdamaian bertugas mengawasi Golan yang membatasi dua negara.

Di Manila, Kepala Angkatan Bersenjata Filipina Jenderal Gregorio Catapang mengungkapkan, Israel dan Suriah membantu penyelamatan pasukannya. Terutama setelah 100 anggota al-Nusra mengepung mereka dalam pertempuran tujuh jam.

"Tentara kami membebaskan diri pada tengah malam saat pasukan pemberontak itu terlelap," ujar Catapang. Semua pasukan Filipina yang semula menempati dua kamp, yaitu Posisi 68 and Posisi 69, telah dipindahkan ke lokasi ketiga bernama Kamp Ziuoani.

Pada Sabtu, 32 tentara Filipina diselamatkan dari jangkauan al-Nusra yang menggempur Posisi 69. Mereka terperangkap selama dua hari. Catapang mengatakan, pasukan Irlandia juga berjasa dalam penyelamatan 32 tentara itu.

Namun, sejumlah sumber PBB mengungkapkan, al-Nusra menambah penjagaan terhadap 40 tentara Filipina lainnya. Mereka terperangkap pada Posisi 68. Setelah tengah malam waktu setempat, tercapai gencatan senjata. Sebanyak 40 tentara itu berhasil keluar. Satu jam kemudian mereka tiba di sebuah lokasi yang aman. rep:ani nursalikah/ap/reuters ed: ferry kisihandi

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement