Jumat 29 Aug 2014 14:00 WIB

Pelapis Dinding Gedung Balai Kota Runtuh

Red:

BALAI KOTA -- Pelapis dinding (faset) di lantai 24 gedung blok G Balai Kota, Jakarta, runtuh, Kamis (28/8) sekitar pukul 16.20 WIB. Reruntuhan faset itu menimpa atap Blok B, tempat Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berkantor.

Faset tersebut jatuh bukan karena faktor usia. Soalnya, faset itu dikerjakan pada 2011-2012.

Runtuhnya penahan dinding yang disertai suara gemuruh dalam beberapa detik itu sontak membuat penghuni gedung tersebut berhamburan keluar, termasuk Wagub Basuki. "Saya kira bom atau gempa, bunyinya serem abisnya," kata Anisa, salah satu pegawai di Balai Kota Jakarta.

Ajudan Basuki pun langsung mengamankan orang nomor dua di Ibu Kota tersebut. Saat kejadian, Basuki yang biasa disapa Ahok itu sedang menerima tamu asing dari Hong Kong. Ia pun sempat panik dan keluar ruangannya yang berada di lantai dua.

Wagub berusia 48 tahun itu bersama penghuni Blok B lainnya berlarian menuruni tangga menuju ke pelataran Balai Kota. Bersama puluhan wartawan dan seluruh pegawai, mantan Bupati Belitung Timur tersebut mengamankan diri di pelataran Balai Kota, sebelum akhirnya kembali ke ruangannya.

"Tadi, Bapak (Ahok) turun juga, ikut lari," kata Fabian salah satu wartawan yang melihatnya.

Hampir semua penghuni Blok B Balai Kota mengira gedung tersebut akan runtuh. Pasalnya, runtuhnya sisi penahan dinding yang berlangsung sekitar pukul 16.20 WIB tersebut, disertai suara gemuruh yang cukup lama. Tapi, setelah diketahui bunyi berasal dari ambrolnya sisi penahan dinding dari lantai 23.

Kepala Biro Umum Agustino Darmawan yang turut berhamburan mengatakan, sampai sejauh ini belum diketahui penyebab jelas runtuhnya sisi timur gedung Blok G tersebut.

"Iya, ini baru kejadian jadi saya belum tahu teknis pemasangannya, soalnya berbeda dengan yang jendela," kata Agustino kepada wartawan di Balai Kota, Kamis (28/8).

Untuk sementara, Agustino mengatakan, kawasan yang terkena dampak runtuhnya penahan dinding tersebut akan disterilkan untuk meminimalisasi runtuh bagian lainnya.

"Saya sudah langsung panggil Jaya Konstruksi dan panggil Kepala Dinas Perumahan, nanti harus di pasang police line agar tidak melewati bangunan," ujar Agustino.

Kerusakan terparah terjadi di ruang respons opini publik yang berada di lantai tiga. Sebab, dinding tersebut langsung jatuh menimpa atap ruangan tersebut. Hingga berita ini diturunkan, di lokasi reruntuhan, sudah diberi garis merah pemadam milik Balai Kota DKI Jakarta.  rep:c63 ed: karta raharja ucu

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement