Senin 03 Oct 2022 14:52 WIB

Presiden Minta Korban Tragedi Kanjuruhan Cepat Ditangani

Jokowi berharap korban jiwa dari insiden ini tidak bertambah lagi.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Gita Amanda
Korban tragedi Kanjuruhan mendapatkan perawatan di RSUD Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Senin (3/10/2022). Hingga hari ketiga pascatragedi Kanjuruhan, terdapat 10 korban yang masih dirawat di rumah sakit tersebut.
Foto: ANTARA/Prasetia Fauzani
Korban tragedi Kanjuruhan mendapatkan perawatan di RSUD Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Senin (3/10/2022). Hingga hari ketiga pascatragedi Kanjuruhan, terdapat 10 korban yang masih dirawat di rumah sakit tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan jajarannya agar memberikan penanganan secara cepat terhadap para korban tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang. Ia berharap korban jiwa dari insiden ini tidak bertambah lagi.

“Presiden minta, nomor 1, korban yang ada sekarang harus ditangani cepat. Kan kalau ga salah itu sisanya 26. Itu mesti ditangani yang masih ada di rumah sakit ya, kalau bisa jangan ada yang meninggal lagi lah, itu yang pertama,” kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin di Komplek Istana Kepresidenan, Senin (3/10/2022).

Baca Juga

Selain itu, Presiden juga menginstruksikan agar penyelenggaraan kegiatan besar yang melibatkan banyak penonton harus dilakukan dengan persiapan yang lebih baik. Sehingga tragedi di Stadion Kanjuruhan pun tak kembali terulang.

Menurut Budi, pihaknya akan menggelar rapat bersama Menteri Pemuda dan Olahraga dan pihak terkait lainnya untuk membahas terkait standar penyelenggaraan kegiatan internasional. Kemudian, standar penyelenggaraan kegiatan tersebut akan disosialisasikan ke seluruh pihak terkait.

“Jadi yang tahu jangan hanya Menpora atau Menkes saja, tapi Polri harus tahu, TNI harus tahu, organisasi olahraga harus tahu, sampai ke daerah harus tahu, bahwa standar-standarnya begini, protokolnya begini, caranya begini, kan mungkin juga sebagian besar kan belum tahu,” jelas dia.

Menkes pun mengakui juga baru mengetahui aturan Fifa terkait penyelenggaraan sepakbola. Karena itu, ia menekankan aturan-aturan tersebut harus disosialisasikan hingga ke bawah.

“Saya terus terang jujur, saya baru lihat yang aturannya Fifa mengenai tata caranya mesti begitu kan baru tahu juga. Nah, itu harus diselesaikan sampai ke bawah,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement