Sabtu 01 Oct 2022 07:30 WIB

Agree Bantu Petani Serai Wangi di Bengkulu dan Banten Lebih Melek Digital

Kolaborasi dari ketiga pihak diharapkan dapat mengakselerasi para petani.

Kerja sama Agree dengan petani binaan di Bengkulu.
Foto: Istimewa
Kerja sama Agree dengan petani binaan di Bengkulu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Akselerasi digital yang dibawa PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) melalui payung Leap-Telkom Digital, terbukti memberikan perubahan lebih baik bagi berbagai sektor. Tidak terkecuali sektor pertanian. 

Perubahan yang sama juga dirasakan oleh DAB Subur. Melalui produk Agree, proyek digitalisasi ini membantu DAB Subur meningkatkan produksi serai wangi, membuat petani binaannya menjadi melek digital, dan membantu petani mendapatkan bantuan permodalan.

DAB Subur merupakan perusahaan agrobisnis yang berfokus pada budi daya komoditas serai wangi, salah satunya berada di Provinsi Bengkulu. Sebagai upaya mendigitalisasikan ekosistem pertanian di sana, DAB Subur menggandeng Telkom untuk mendapatkan manfaat dari solusi digitalisasi yang diberikan melalui platform Agree.

“Sebelum adanya proyek kerja sama ini, kami cukup kesulitan untuk mengumpulkan petani karena kurangnya tenaga kerja yang mumpuni. Tetapi dengan dukungan Agree Field Assistant, kini menyosialisasikan program digitalisasi ke masyarakat jadi semakin mudah,” ungkap Wijayandaru, pemilik dari DAB Subur dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, Sebau (1/10/2022).

 

Tidak hanya DAB Subur dan Agree, Bank Rakyat Indonesia (BRI) juga turut terlibat untuk memberikan bantuan permodalan kepada para petani serai wangi di Provinsi Bengkulu. Kolaborasi dari ketiga pihak ini diharapkan dapat mengakselerasi para petani agar bisa merambah ke industri 4.0 sehingga mampu mengikuti perkembangan zaman dan menjadi petani yang lebih tangguh.

“Komoditas serai wangi memiliki potensi yang cukup baik dilihat dari permintaan pasar yang besar dan merupakan tanaman yang mudah untuk dibudidayakan,” ujar Wijayandaru.

Saat ini cakupan lahan DAB Subur yang telah memanfaatkan aplikasi Agree tercatat sudah seluas 322.015 ha, dengan total lahan yang ditanam seluas 60,2 ha. Dari total lahan tersebut, sebesar 154.315 ha berada di Bengkulu dengan lahan yang ditanam seluas 42 ha, dan 167,7 ha lahan berada di Banten dengan lahan yang ditanam seluas 18,1 ha.

“Rencana ke depannya akan ada penambahan lahan yang ikut memanfaatkan Agree, yakni di daerah Kepahiang, Bengkulu, akan ada penanaman seluas 10 ha dan untuk daerah Banten ditargetkan bisa seluas 2.000 ha,” tutur Head of Ecosystem Agriculture DBT Telkom, Hikmatullah Insan Purnama.

Bantuan yang diberikan Agree, lanjut Hikmatullah, akan terus berkelanjutan. Petani binaan DAB Subur akan terus dibantu lewat Agree Field Assistant (FA) sebagai panjangan tangan dari Agree sehingga petani mampu mengimplementasikan ekosistem digital di wilayahnya.

“Proyek ini dan platform Agree dapat membantu merealisasikan harapan petani untuk mendigitalisasikan sektor pertanian dan bisa menyejahterakan petani melalui digitalisasi,” imbuhnya.

Wijayandaru mengatakan, pelayanan yang diberikan oleh Agree sudah mempuni karena pihaknya dan para petani binaan selalu mendapat informasi terbaru serta mendapatkan tanggapan yang cepat. Dashboard di DAB Subur juga sudah aktif dan bisa digunakan sehingga membantu memonitoring lahan DAB Subur.

“Komunikasi pihak Agree dengan DAB Subur berjalan sangat bagus dan lancar. Bisnis modelnya juga sudah cocok dengan kami dan rencananya kami akan tetap menggunakan Agree ke depannya. Selain itu, monitoring FA juga sangat membantu kami,” kata Wijayandaru.

Agree merupakan bagian dari Leap sebagai umbrella brand produk dan layanan digital Telkom untuk mengakselerasi digitalisasi masyarakat Indonesia. Dengan adanya Leap, diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekosistem digital di Indonesia demi mengakselerasi terwujudnya kedaulatan digital nasional, sejalan dengan target pemerintah dalam beberapa tahun mendatang. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement