Senin 15 Aug 2022 22:17 WIB

KSAL Resmikan Kapal Bantu Rumah Sakit

Kapal bantu rumah sakit yang diberi nama KRI dr Radjiman Wedyodiningrat-992.

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono (kedua kiri) didampingi Direktur Utama PT PAL Indonesia Kaharuddin Djenod (kiri) berjalan di dekat Kapal Bantu Rumah Sakit (BRS) KRI dr Radjiman Wedyodiningrat-992 saat peresmian dan pemberian nama di PT PAL Indonesia, Surabaya, Jawa Timur, Senin (15/8/2022). Kapal buatan PT PAL Indonesia yang merupakan pesanan TNI Angkatan Laut itu akan disiagakan di Koarmada I menggantikan kapal BRS Semarang.
Foto: ANTARA/Didik Suhartono
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono (kedua kiri) didampingi Direktur Utama PT PAL Indonesia Kaharuddin Djenod (kiri) berjalan di dekat Kapal Bantu Rumah Sakit (BRS) KRI dr Radjiman Wedyodiningrat-992 saat peresmian dan pemberian nama di PT PAL Indonesia, Surabaya, Jawa Timur, Senin (15/8/2022). Kapal buatan PT PAL Indonesia yang merupakan pesanan TNI Angkatan Laut itu akan disiagakan di Koarmada I menggantikan kapal BRS Semarang.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono meresmikan kapal bantu rumah sakit yang diberi nama Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) dr Radjiman Wedyodiningrat-992.

"Penamaan Kapal Bantu Rumah Sakit dr Radjiman Wedyodiningrat adalah usulan dari Presiden Republik Indonesia ke- 5 Megawati Soekarnoputri," katanya kepada wartawan usai peresmian di Surabaya, Senin (15/8/2022).

Dijelaskan, dr Radjiman Wedyodiningrat adalah salah satu tokoh pendiri Republik Indonesia. Pejuang yang tergabung sebagai anggota organisasi "Boedi Oetomo" itu pada tahun 1945 terpilih sebagai Ketua Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).

"Selanjutnya, mulai bulan September nanti, KRI dr Radjiman Wedyodiningrat-992 akan disiagakan di Markas Komando Armada/ Koarmada I Jakarta untuk menggantikan kapal bantu rumah sakit KRI Semarang yang akan dikembalikan fungsinya sebagai kapal jenis 'landing platform dock' atau LPD," ujarnya.

TNI Angkatan Laut sebelumnya telah memiliki dua unit kapal bantu rumah sakit, yaitu KRI dr Soeharso-990 yang disiagakan di Markas Koarmada II Surabaya dan KRI dr Wahidin Sudirohusodo-991 yang disiagakan di Markas Koarmada III Sorong, Papua Barat.

Maka TNI Angkatan Laut kini memiliki tiga unit kapal bantu rumah sakit, dua di antaranya buatan PT PAL Indonesia, yaitu KRI dr Wahidin Sudirohusodo-991 dan dr Radjiman Wedyodiningrat-992.

"Kapal bantu rumah sakit yang baru ini dengan KRI Wahidin Sudirohusodo sama-sama memiliki peralatan rumah sakit lengkap. Tapi untuk KRI dr Soeharso karena kapal lama sehingga tidak selengkap dua kapal ini," tuturnya menjelaskan.

Dua kapal bantu rumah sakit buatan PT PAL Indonesia tersebut mampu untuk melaksanakan operasi pasien.

Kasal Yudo Margono mengatakan, bagi Indonesia sebagai negara kepulauan yang memiliki wilayah laut lebih luas dari daratan, keberadaan kapal bantu rumah sakit sangat dibutuhkan untuk membantu pengobatan warga.

"Ketika terjadi bencana alam, kapal bantu rumah sakit bisa segera dikerahkan ke lokasi untuk menangani korban yang mengalami luka-luka," ucapnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement