Rabu 25 May 2022 13:44 WIB

Gerakan Gerilya Sosial 'Seribu Nongshim untuk Semua'

Kebiasaan tak menghabiskan makanan ini juga memiliki dampak sosial yang cukup besar.

'Seribu Nongsim untuk Semua' menjadi sebuah gerakan gerilya sosial yang diinisiasi oleh Nongshim Indonesia melalui platform digital dengan menggerakkan followers sebagai partisipan.
Foto: Istimewa
'Seribu Nongsim untuk Semua' menjadi sebuah gerakan gerilya sosial yang diinisiasi oleh Nongshim Indonesia melalui platform digital dengan menggerakkan followers sebagai partisipan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kebiasaan buruk menyisakan makanan masih kerap dilakukan masyarakat Indonesia. Jika kita menyisakan makanan, berarti kita turut berkontribusi dalam pemanasan global.

Kenapa demikian? Karena salah satu sampah organik itu berasal dari sisa makanan yang saat ini menjadi salah satu kekhawatiran dunia. Kebiasaan tidak menghabiskan makanan ini juga memiliki dampak sosial yang cukup besar, padahal masih banyak juga masyarakat Indonesia yang kekurangan makanan. 

Di tengah kondisi sosial yang beragam dan masa pandemik ini, masyarakat diajak untuk berbuat baik dengan lebih menghargai makanan sebagai wujud empati terhadap kelompok masyarakat lain yang membutuhkan.

'Seribu Nongsim untuk Semua' menjadi sebuah gerakan gerilya sosial yang diinisiasi oleh Nongshim Indonesia melalui platform digital dengan menggerakkan followers sebagai partisipan. Melalui kegiatan ini, Jenny Liliyanty Brand Manager PT Sukanda Djaya mengajak, para peserta untuk mengikuti aktivitas yang dilakukan di akun Instagram Nongshim.

 

Di mana setiap video yang masuk akan dikonversi dengan jumlah produk Nongshim yang akan dibagikan. Selain memberikan pesan positif, kata dia, kegiatan ini juga bertujuan untuk memberikan dampak nyata kepedulian Nongshim Indonesia di dalam sektor pangan, terutama yang erat kaitannya dengan menumbuhkan empati di kehidupan sosial.

“Nongshim Indonesia sebagai supplier dan pemilik brand produk panganan, merasa perlu berkontribusi untuk memberikan social impact yang nyata ke target-target yang tepat. Kegiatan ini juga bertujuan menyampaikan pesan sosial secara positif mengenai dampak akan perubahan kebiasaan konsumsi makanan dan menumbuhkan rasa empati dari masyarakat secara menyeluruh,” kata dia dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, Rabu (25/5/2022).

Kegiatan ‘Seribu Nongshim untuk Semua’ berjalan selama Bulan Ramadan, di mana setelah dua tahun dimasa pandemik, Ramadan kali ini kita sudah bisa berinteraksi kembali dengan sesama dengan tetap menjalankan protokol kesehatan. Ini menjadi momen tepat untuk melaksanakan dan menyebarkan pesan kebaikan yang juga akan memberikan sentimen positif terhadap brand.

‘Seribu Nongshim untuk Semua’ dilakukan secara offline sebagai bentuk aksi nyata dari kelanjutan digital campaign di platform sosial media yang dilakukan oleh Nongshim Indonesia. Ribuan produk Nongshim (Shin Ramyun, Shin Ramyun Shrimp, Neoguri, Kimchi Ramyun, dan Claypot Ramyun) berhasil didistribusikan ke beberapa target penerima (panti asuhan, non-government organization, komunitas, dan pekerja pelayanan publik, serta masyarakat yang membutuhkan).

"Hargai makanan kita, hidup jadi berkah. Slurpingin sampai habis Nongshim kamu. Karena enaknya Nongshim, sampai slurpingan terakhir," tuturnya.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement