Kamis 10 Feb 2022 07:53 WIB

Uji Klinis Enovid Nose Sanitizer Fase ke-3 Tunjukkan Hasil Positif  

Enovid Nose Sanitizer terhadap pasien Covid-19 dewasa terbukti manjur

Ilustrasi Covid-19 varian Omicron. Enovid Nose Sanitizer terhadap pasien Covid-19 dewasa terbukti manjur
Foto: Pixabay
Ilustrasi Covid-19 varian Omicron. Enovid Nose Sanitizer terhadap pasien Covid-19 dewasa terbukti manjur

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Glenmark Pharmaceuticals, perusahaan farmasi global yang menggandeng SaNOtize Research & Development Corp mengumumkan hasil yang baik dari uji klinis fase ke-3 Nitric Oxide Nasal Spray (NONS) atau yang dikenal di Indonesia dengan nama Enovid Nose Sanitizer dan di India diberi nama Fabispray. 

Pengujian dilakukan pada pasien dewasa Covid-19, yang dilakukan di 20 lokasi di India. Studi yang dilakukan kepada pasien Covid-19, mengevaluasi kemanjuran dan keamanan NONS dibandingkan semprotan hidung saline pada pasien dewasa. 

Baca Juga

Percobaan juga menganalisis pasien dengan risiko peningkatan gejala- pasien yang tidak divaksinasi, pasien dalam kelompok usia menengah dan lebih tua, dan pasien dengan komorbid. 

Enovid Nose Sanitizer yang menghasilkan "fresh nitric oxide" saat disemprotkan ke hidung, dirancang untuk membunuh virus Covid-19 di saluran pernapasan atas. 

Telah terbukti sifat anti-mikroba dengan efek virucidal langsung pada virus SARS-CoV-2. Nitric Oxide Nasal Spray (NONS) ketika disemprotkan di atas mukosa hidung bertindak sebagai penghalang dan pembunuh virus, pencegah inkubasi dan penyebaran virus ke paru-paru.  

Dalam hasil uji klinis fase ke-3 yang dilakukan pada pasien Covid-19 yang beresiko mengalami peningkatan penyakit, pasien yang tidak divaksinasi, pasien dalam kelompok usia menengah dan lebih tua serta pasien dengan penyakit penyerta (komorbid). 

Hasilnya Jangka waktu penyembuhan Covid-19 untuk pasien Yang diberikan Enovid rata-rata adalah empat hari dibandingkan dengan 8 hari pada kelompok plasebo (tidak diberikan Enovid).

Penggunaan Enovid aman dan ditoleransi dengan baik oleh pasien. Tidak ada pasien yang mengalami Efek Samping sedang, berat, serius atau kematian dalam penelitian ini.  

Wakil Presiden Senior dan Kepala Pengembangan Klinis, Glenmark Pharmaceuticals Ltd, Dr Monika Tandon, mengatakan hasil dari uji coba Fase ke-3 ini sangat memberi dampak yang bagus. Demonstrasi pengurangan viral load memiliki dampak yang sangat membantu. 

“Dalam skenario ini, dengan varian baru yang muncul menunjukkan transmisibilitas tinggi, Enovid memberikan opsi yang berguna dalam perjuangan India melawan Covid-19,” kata dia. 

"SaNOtize dengan bangga mengumumkan hasil fase ke-3 ini, yang selanjutnya memperkuat kemanjuran produk kami seperti yang ditunjukkan uji coba Fase ke-2 di Inggris, dengan mitra global kami, Glenmark," kata Dr Gilly Regev, Co-Founder dan CEO SaNOtize.

Dia mengaku senang dapat menyediakan pasien Covid-19 dengan produk terbukti memberikan penyembuhan lebih cepat. 

“Dan dengan profil keamanan yang terbukti kuat dari studi fase ke-3 ini, kami berharap ini menjadi pilihan pertama pengobatan, jika tidak pertahanan, untuk menangani Covid-19 di seluruh dunia," tutur dia.  

Pada Maret 2021 , uji klinis dari SaNOtize menunjukkan NONS adalah pengobatan antivirus yang aman dan efektif untuk SARS CoV-2. Dalam 24 jam pertama, NONS mengurangi viral load rata-rata sekitar 95 persen, dan kemudian lebih dari 99 persen dalam 72 jam. 

(Dalam uji coba Fase ke-3 India, penurunan viral load sebesar 94 psern dalam 24 jam dan 99 persen dalam 48 jam serupa dengan penurunan yang terlihat pada uji coba NHS Inggris yang dilakukan oleh SaNOtize).

NONS telah diuji pada sukarelawan dan pasien sehat sebagai bagian dari uji klinis Kanada dan Inggris. SaNOtize memiliki uji coba pencegahan Fase ke-3 global yang sedang berlangsung, yang selanjutnya akan menambah keampuhannya. Uji klinis Fase ke-3 untuk NONS sekarang diselesaikan Glenmark. 

Glenmark mendapatkan izin edar untuk Nitric Oxide Nasal Spray (NONS) sebagai solusi penanganan Covid-19 di India. Glenmark juga berencana untuk mengirimkan data uji klinis untuk publikasi dalam jurnal peer-review untuk membagikan temuannya.   

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement