Kamis 21 Oct 2021 14:02 WIB

Wapres Ingatkan Masyarakat Antisipasi Gelombang Ketiga Covid

Wapres mengatakan meski kondisi terkendali namun bukan berarti aman dari Covid.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Bayu Hermawan
Wakil Presiden Republik Indonesia (Wapres) K.H. Maruf Amin
Foto: BKKBN
Wakil Presiden Republik Indonesia (Wapres) K.H. Maruf Amin

REPUBLIKA.CO.ID, SITUBONDO -- Wakil Presiden Maruf Amin mengingatkan semua pihak untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya gelombang ketiga Covid-19. Wapres menilai, meski kondisi Covid-19 di Indonesia terkendali, tetapi bukan berarti sudah aman.

"Berbagai upaya dilakukan pemerintah tetapi kita belum merasa aman karena kita perlu menjaga  kemungkinan terjadi lonjakan, itu harus tetap kita antisipasi, apalagi mengantisipasi kemungkinan gelombang ketiga," ujar Wapres saat meninjau pelaksanaan vaksinasi di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iya, Situbondo, Jawa Timur, Kamis (21/10).

Baca Juga

Karena itu, Wapres menekankan perlunya upaya percepatan vaksinasi Covid-19 sebagai salah satu upaya pengendalian Covid-19. Selain itu, hal penting lainnya yakni menjaga protokol kesehatan, yaitu memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.

Wapres menilai perlunya peran serta aktif dari seluruh elemen masyarakat untuk menyukseskan progam percepatan vaksinasi Covid-19. Wapres pun meminta Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di Jawa Timur dan seluruh unsur organisasi perangkat daerah, hingga satuan pemerintahan terus bergerak bersama dengan seluruh lapisan masyarakat dan swasta untuk melakukan vaksinasi.

 

Wapres menyampaikan, salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengakselerasi pemberian vaksinasi Covid-19 kepada masyarakat adalah dengan metode jemput bola. Dengan demikian, masyarakat yang memiliki keterbatasan pergerakan atau bertempat tinggal di wilayah yang jauh memiliki kesempatan yang sama dengan masyarakat lain untuk menerima vaksinasi.

"Untuk akselerasi pelaksanaan vaksinasi Covid-19, diperlukan dukungan semua pihak agar terus aktif menyelenggarakan vaksinasi massal, melakukan jemput bola dengan antar jemput ke fasilitas kesehatan, atau door to door," kata Wapres.

Wapres mengatakan, vaksinasi menjadi salah satu faktor penentu ditetapkannya level PPKM di suatu wilayah. Untuk itu, agar Jawa Timur dapat menurunkan level PPKM di wilayahnya dan Indonesia secara umum dapat menuju masa endemi, maka akselerasi pemberian vaksinasi Covid-19 harus terus dilakukan.

"Saya harap kita semua melakukan akselerasi vaksinasi sesuai target sehingga kekebalan kelompok segera terbentuk sebagai salah satu upaya pengendalian pandemi Covid-19 menuju endemi," ucap Wapres.

Dalam peninjauan tersebut, Wapres juga menyampaikan apresiasinya kepada Bupati Situbondo, jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), dan para pengurus Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah atas inisiasinya melakukan vaksinasi massal hari ini. Ia berharap acara ini dapat mempercepat vaksinasi di wilayah Situbondo.

Dalam kesempatan itu, Wapres juga sekaligus memantau vaksinasi massal se-Kabupaten Situbondo, Kamis (21/10) melalui konferensi video. Wapres mengapresiasi peran berbagai pihak dalam percepatan vaksinasi Covid di Situbondo yang kini sudah mencapai 52 persen.

"Saya apresiasi karena peran pesantren, Situbondo seperti yang disampaikan Bupati bahwa semula dari hanya 16 persen yang divaksin tapi dengan partisipasi daripada pesantren dalam hanya beberapa waktu saja  telah mencapai 52 persen vaksinasi," ujarnya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement