Kamis 23 Sep 2021 12:05 WIB

Menkes: Tidak Ada Pandemi Selesai dalam Waktu Singkat

Menkes mengajak masyarakat untuk belajar hidup berdampingan dengan kondisi pandemi.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Mas Alamil Huda
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
Foto: Prayogi/Republika.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengajak masyarakat untuk belajar hidup berdampingan dengan kondisi pandemi Covid-19. Hal ini karena pandemi Covid-19 tidak akan selesai dalam waktu singkat, sementara kehidupan harus tetap berjalan. Karena itu, masyarakat harus mulai mengubah perilaku untuk bisa tetap hidup normal di tengah pandemi.

"Memang nggak ada pandemi yang selesai dalam waktu singkat, yang paling pendek setahu saya itu lima tahun, juga ada yang sampai puluhan tahun bahkan ratusan tahun. Jadi kita mesti belajar hidup dengan mereka," ujar Budi saat mendampingi Wakil Presiden meninjau Sentra Vaksinasi di Bentara Budaya Jakarta, Kamis (23/9).

Budi Gunadi menjelaskan, terdapat beberapa cara untuk bisa hidup berdampingan dengan pandemi. Pertama, kata Menkes, upaya perlindungan masyarakat dari virus dengan vaksinasi Covid-19 secara lengkap.

Karena itu, pemerintah akan terus mendorong percepatan vaksinasi Covid-19 kepada masyarakat demi tercapainya target kekebalan kelompok atau herd immunity masyarakat sebesar 77 persen. "Itu nomor satu, kalau bisa cepet dapat vaksin dua dosis," kata Budi.

Kedua, upaya vaksinasi ini juga mesti diikuti dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat. Meskipun capaian vaksinasi tinggi di suatu daerah, tidak boleh mengendorkan pemakaian masker, jaga jarak maupun kebiasaan mencuci tangan dan hidup bersih. Sebab, beberapa negara yang capaian vaksinasinya tinggi sekalipun, masih terjadi penularan Covid-19.

"Kita liat negara kayak Israel dan Amerika Serikat, vaksinasi tinggi tetap naik lagi (kasus Covid-19) karena mereka mengabaikan protokol kesehatan. Jadi jangan euforia, tetap waspada, arahan Pak Wapres terus jalankan protokol kesehatan, pakai masker, jaga jarak," ujarnya.

Terakhir, pemerintah akan terus memperkuat pengetesan (testing), penelusuran (tracing) dan isolasi (treatment) atau 3T dan memastikan upaya ini dijalankan di masyakarat. Budi menekankan, jangan sampai ada pembiaran kasus Covid-19 di satu titik sehingga mengakibatkan ledakan kasus.

"Kalau ada ledakan kecil klaster, cepet kita rapikan di klaster itu saja, tidak usah nunggu sampai melebar seperti dulu yang kita alami, sehingga terlalu besar dampaknya," ujarnya.

"Tiga hal itu cepat, vaksinasi dua kali, kemudian jaga prokes, dan juga nanti pemerintah akan memperkuat fasilitas testing tracing 3T-nya, insya Allah nanti kita bisa hidup normal dengan ada sedikit perubahan perilaku kita sehari-hari," ujarnya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement