Senin 02 Aug 2021 23:53 WIB

70 Juta Dosis Vaksin akan Tiba, Ini Skenario Pemerintah

Pemerintah akan targetkan vaksinasi di delapan wilayah Jawa Bali

Rep: Rr Laeny Sulistyawati / Red: Nashih Nashrullah
Petugas memasukkan vaksin COVID-19 ke dalam lemari pendingin saat tiba di gudang Instalasi Farmasi, Kudus, Jawa Tengah, Senin (2/8/2021). Pemerintah setempat menerima sebanyak 20.300 dosis vaksin COVID-19 yang terdiri dari 3.300 dosis vaksin COVID-19 Moderna untuk tenaga kesehatan, 1000 dosis Sinopharm dan 1000 dosis Sinovac serta 15.000 dosis AstraZeneca untuk masyarakat umum.
Foto: ANTARA/Yusuf Nugroho
Petugas memasukkan vaksin COVID-19 ke dalam lemari pendingin saat tiba di gudang Instalasi Farmasi, Kudus, Jawa Tengah, Senin (2/8/2021). Pemerintah setempat menerima sebanyak 20.300 dosis vaksin COVID-19 yang terdiri dari 3.300 dosis vaksin COVID-19 Moderna untuk tenaga kesehatan, 1000 dosis Sinopharm dan 1000 dosis Sinovac serta 15.000 dosis AstraZeneca untuk masyarakat umum.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengatakan, rencananya sebanyak 70 juta dosis vaksin Covid-19 akan didatangkan ke Indonesia selama periode Agustus 2021 hingga September 2021. Kemenkes menargetkan bisa vaksinasi utamanya di delapan wilayah aglomerasi Jawa-Bali yaitu 1,2 juta dosis per hari.  

"Vaksinasi yang paling banyak (datang) Agustus dan September. Perkiraan kami sekitar 70 juta sudah pasti datang di Agustus dan September," kata Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin saat konferensi virtual Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Senin (2/8) malam.

Baca Juga

Dia menambahkan, Kemenkes melakukan vaksinasi berbasis risiko. Sehingga, setelah vaksin hadir, Kemenkes konsentrasi menyasar konsentrasi vaksinasi ke daerah yang kasusnya paling banyak dan kematiannya paling tinggi yaitu daerah Jawa-Bali khususnya daerah aglomerasi besar Jawa-Bali yaitu Jabodetabek, Bandung Raya, Semarang Raya, Solo Raya, Yogyakarta, Surabaya Raya, dan juga Malang Raya plus Bali. 

Dia menambahkan, tujuh daerah ini adalah daerah yang tingkat kasus aktifnya paling banyak dan kematiannya paling tinggi. "Jadi, kami sasar duluan (vaksinasi delapan daerah aglomerasi Jawa-Bali) untuk dengan cepat mengurangi tekanan penularan dan tekanan kematian," ujarnya. 

Sebab, dia menambahkan, capaian imunisasi Covid-19 di daerah tersebut sekarang hanya 382 ribu per hari dan ditargetkan harus meningkat jadi 1,2 juta per hari. Artinya ada kenaikan target vaksinasi sebanyak hampir empat kali lipat. Sehingga, dia mengakui beban vaksinasi Indonesia kedepannya akan sangat tinggi. 

"Tugas (vaksinasi) selama Agustus dan September akan lebih berat. Oleh karena itu, kami berharap rekan-rekan bisa terus bekerja sama dengan TNI/polri, kepala daerah, kemudian semua civil society organisasi kemasyarakatan," katanya.

Budi optimistis semua pihak bisa bersama-sama melakukan upaya percepatan vaksinasi Covid-19. Sementara itu, terkait vaksin Covid-19 yang telah didatangkan ke Indonesia, Budi menyebutkan jumlah vaksin yang datang ke Tanah Air sebanyak 90 juta dosis vaksin selama kurun waktu Januari 2021 hingga Juli 2021. Kemudian, dia melanjutkan, Kemenkes telah menyelesaikan vaksin 90 juta dosis vaksin tersebut dalam waktu tujuh bulan atau cakupannya baru sekitar 22 persen. 

"Jadi, kalau ada kekurangan vaksin di daerah, memang karena baru 22 persen (jangkauannya)," katanya.

Sehingga, pihaknya menargetkan 70 juta dosis yang datang bulan ini dan September mendatang bisa semakin mendekati target vaksinasi sebesar 80 persen. 

Sejauh ini, Kemenkes mencatat total vaksin yang sudah pasti datang ke Indonesia sebanyak 258 juta dosis.

Jika 70 juta vaksin datang selama Agustus-September, kata dia, maka artinya stok vaksin yang diamankan sekitar 331 juta. Namun, pihaknya mencatat pemerintah Indonesia masih membutuhkan sekitar 70 juta dosis vaksin.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement