Sabtu 26 Jun 2021 15:06 WIB

Satgas Prediksi Covid-19 Melandai Pertengahan Juli, Asal...

Satgas memprediksi Covid melandai pada pertengahan Juli asal PPKM Mikro maksimal

Rep: Mimi Kartika/ Red: Bayu Hermawan
Ilustrasi Kasus Covid-19 Tinggi
Foto: republika
Ilustrasi Kasus Covid-19 Tinggi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19 Alexander Ginting memprediksi kasus Covid-19 di Indonesia akan melandai pada pertengahan Juli 2021. Hal ini bisa tercapai apabila pengendalian Covid-19 berdasarkan zonasi dengan penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro dimaksimalkan.

"Kalau misalnya zonasi-zonasi ini bisa dikunci, itu pertengahan Juli tentunya sudah mulai ada pelandaian," ujar Alexander dalam diskusi bertajuk Covid Gawat Darurat pada Sabtu (26/6).

Baca Juga

Alexander menjelaskan, daerah yang berada di zona merah risiko Covid-19 harus melakukan penguncian terhadap mobilitas warga. Kegiatan masyarakat di tempat umum seperti wisata, pusat perbelanjaan, dan rumah ibadah dilarang di zona merah.

Sementara, daerah yang masuk kategori zona hijau dapat sedikit melonggarkan aktivitas warga dengan pembatasan kapasitas dan penerapan protokol kesehatan lebih ketat. Apabila kepala daerah melakukan pengendalian Covid-19 sesuai instruksi penerapan PPKM Mikro, maka kasus diharapkan melandai sekitar pertengahan Juli mendatang.

Namun, Alexander mengkhawatirkan adanya momen perayaan keagamaan dan budaya yang dapat memicu peningkatan mobilitas masyarakat. Sehingga, aktivitas warga dapat kembali menyebabkan penyebaran virus corona dan lonjakan kasus positif Covid-19.

"Sepanjang kita masih saling menularkan virus ini existing, tapi kalau kita sudah saling tidak menularkan lagi maka virus ini juga tidak punya jalan untuk bereplikasi," kata Alexander.

Data per 25 Juni menunjukkan, total kasus positif Covid-19 di Indonesia mencapai 2.072.867 kasus dengan kasus aktif 181.435 kasus. Ada 1.835.061 kasus sembuh, sedangkan kasus meninggal dilaporkan sebanyak 56.371 kasus.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement