Selasa 13 Apr 2021 04:57 WIB

Presiden: Pemerintah Siapkan Peta Jalan Making Indonesia 4.0

Jokowi mengatakan, pada era industri 4.0 penguatan SDM adalah kebutuhan.

Presiden Joko Widodo.
Foto: KEMENLU/ANTARA FOTO
Presiden Joko Widodo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan pemerintah sedang mempersiapkan peta jalan (road map) untuk mengimplementasikan Making Indonesia 4.0. "Saya ingin mengajak Jerman untuk bermitra mewujudkan transformasi digital di Indonesia. Indonesia sendiri telah menyiapkan road map implementasi Making Indonesia 4.0," kata Presiden Jokowi di Istana Negara Jakarta, Senin (13/4).

Presiden Jokowi menyampaikan hal tersebut dalam pembukaan pameran teknologi industri Hannover Messe 2021. Presiden Jokowi didampingi oleh Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang, dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

Baca Juga

"Terdapat tiga hal utama. Pertama, pada era industri 4.0 penguatan SDM adalah kebutuhan," ujar Jokowi.

Presiden Jokowi mengatakan Indonesia memiliki bonus demografi. "Pada 2030 jumlah usia produktif di Indonesia tumbuh dua kali lipat, tantangannya adalah penyiapan SDM yang mampu menghadapi tantangan masa depan, tantangan big data, artificial intelligence, internet of things," kata Jokowi.

 

Presiden Jokowi meyakini Jerman dapat mendukung penguatan SDM Indonesia melalui pengembangan pendidikan vokasi, penguatan riset dan penguatan universitas berbasis teknologi. "Kedua, menciptakan iklim investasi yang kondusif bagi Industri 4.0. Pembenahan iklim investasi membutuhkan reformasi struktural, pengesahan Undang-undang Cipta Kerja adalah salah satunya," kata Jokowi.

UU Cipta Kerja tersebut, menurut Presiden Jokowi, akan mempermudah izin usaha, memberikan kepastian hukum, dan memberikan insentif. "UU Cipta Kerja juga memberikan insentif bagi ekonomi digital. UU Cipta Kerja akan mendukung pengembangan Industri 4.0," kata presiden.

Ketiga, investasi pada pembangunan hijau. "Pandemi ini momentum untuk mendorong pembangunan hijau. Menurut WEF (World Economic Forum), potensi ekonomi hijau atau pembangunan hijau sangatlah besar. Peluang bisnis sebesar 10,1 triliun dolar AS dan peluang 395 juta lapangan pekerjaan baru hingga 2030," kata Jokowi.

Menurut Presiden Jokowi, Indonesia telah melakukan berbagai terobosan pembangunan industri hijau, di antaranya biodiesel dari kelapa sawit dan pembangkit listrik tenaga surya atap untuk rumah tangga. "Proyek ini akan menciptakan puluhan ribu lapangan kerja baru namun juga mengurangi emisi gas rumah kaca," kata Presiden. 

Indonesia, lanjutnya, juga siap berkontribusi pada energi masa depan. Sebagai negara produsen nikel terbesar dunia, Indonesia juga mengembangkan pengolahan bijih nikel menjadi baterai litium sebagai komponen utama baterai ponsel maupun mobil listrik.

"Kemitraan Indonesia dan Jerman untuk pembangunan hijau ke depan adalah salah satu prioritas. Saya mengapresiasi Green Infrastructure Initiative Germany dengan nilai 2,5 miliar Euro. Program ini diharapkan dapat mendukung pembangunan infrastruktur hijau di Indonesia," kata Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi juga mengajak Jerman untuk melompat jauh keluar dari krisis, pulih, dan tumbuh lebih kuat. "Saya yakin Indonesia dan Jerman dapat bermitra untuk keluar dari pandemi ini sebagai pemenang," ujar Presiden Jokowi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement