Jumat 19 Mar 2021 09:48 WIB

Top 5 News: Gibran Bahas Persis, Indonesia di-WO All England

Menpora mengancam penyelenggara All England dan BWF setelah Indonesia dipaksa mundur.

Pebulu tangkis ganda campuran Indonesia Melati Daeva Oktavianti (kanan) dan rekannya Praveen Jordan pada All England 2020.
Foto: Nafi-Humas PBSI/ANTARA
Pebulu tangkis ganda campuran Indonesia Melati Daeva Oktavianti (kanan) dan rekannya Praveen Jordan pada All England 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim bulu tangkis Indonesia dipaksa mundur dari ajang internasional All England 2021. Kabar ini membuat rakyat Indonesia kaget lantaran bulu tangkis adalah olahraga andalan dalam mendulang prestasi. Terlebih alasan diminta mundurnya Indonesia mengundang kontroversi.

Selain dari ajang All England, dalam top 5 news Republika.co.id, Kamis (18/3), ada juga kabar dari masa depan Persis Solo yang disebut akan memiliki investor baru. Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka bersama adiknya Kaesang Pangarep bahkan dilaporkan ikut turun tangan dalam pembahasan Persis.

1. Gibran, Kaesang, dan Calon Investor Bahas Masa Depan Persis

SOLO -- Teka-teki soal pihak yang akan mengambil alih pengelolaan klub Persis Solo semakin menemui titik terang. Direktur Utama PT Plevia Makmur Abadi Kevin Nugroho dilaporkan bakal mengakuisisi sejumlah saham PT Persis Solo Saestu (PSS), perusahaan pengelola Persis. Meskipun nama pemilik Persis baru akan diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Hotel Alila, Solo, Sabtu (20/3).

 

Persoalan pengelolaan Persis ini sebelumnya dibahas dalam rapat antara Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka bersama adiknya Kaesang Pangarep di Balai Kota Solo, beberapa hari lalu. Hadir dalam pertemuan itu Presiden Pasoepati, kelompok suporter Persis Solo, Maryadi Suryadharma, dan sang calon investor.

photo
Kaesang Pangarep - (Republika/Eric Iskandarsjah)

Maryadi membenarkan ihwal dirinya bersama Gibran, Kaesang, dan satu calon investor dalam pertemuan di Balai Kota. Namun, saat ditanya Kevin Nugroho sebagai investor tersebut, Maryadi tidak menyangkal ataupun membenarkan. "Bisa iya, bisa tidak. Nanti kan terjawab saat RUPSLB tanggal 20," kata Maryadi saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (17/3).

Menurut Maryadi, persoalan yang dibahas dalam pertemuan tersebut yakni keinginan agar Persis lebih meningkat, tidak seperti dulu lagi. Untuk mewujudkan itu, dimulai dengan RUPSLB yang berjalan sesuai aturan. Selanjutnya, ke depan diharapkan Persis memiliki manajemen dan pemain yang bagus serta dengan target yang baru.

"Selama ini kan kita tidak pernah punya prestasi. Inginnya nanti Persis lolos Liga 1, harapan suporter seperti itu," ujar sosok yang akrab disapa Gondrong ini.

Baca berita selengkapnya di sini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement