Rabu 27 Jan 2021 09:20 WIB

Jokowi Suntik Vaksin Covid-19 Dosis Kedua

Jokowi menerima suntikan vaksin Covid-19 dosis kedua

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Esthi Maharani
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjalani suntik vaksin Covid-19 buatan Sinovac.
Foto: @jokowi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjalani suntik vaksin Covid-19 buatan Sinovac.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima suntikan vaksin Covid-19 dosis kedua pagi hari ini di halaman tengah Istana Presiden, Jakarta, Rabu (27/1). Ia tampak mengenakan jaket berwarna merah saat melakukan vaksinasi.

Suntikan vaksin CoronaVac yang diproduksi oleh Sinovac membutuhkan dua kali penyuntikan masing-masing sebanyak 0,5 mililiter dengan jarak waktu 14 hari. Sebelumnya, Presiden telah menerima suntikan pertama pada 13 Januari 2021 lalu.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Reisa Broto Asmoro menyampaikan, vaksinasi pertama bertujuan untuk mengenalkan vaksin dan kandungan yang ada di dalamnya kepada sistem kekebalan tubuh. Dosis pertama ini dilakukan untuk memicu respon kekebalan awal.

Sedangkan pemberian suntikan dosis kedua setelah 14 hari dilakukan untuk menguatkan respon imun yang telah terbentuk sebelumnya. Namun, ia menegaskan, antibodi ini baru akan optimal setelah 14 hingga 28 hari usai suntikan kedua dilakukan.

“Jadi dua dosis suntikan ini akan memicu respon antibodi yang lebih optimal dan lebih efektif di masa yang akan datang,” kata Reisa di Kompleks Istana Presiden, Jakarta.

Sebelum mendapatkan suntikan vaksin dosis kedua, Presiden Jokowi terlebih dahulu menjalani skrining kesehatan seperti pengecekan tekanan darah dan suhu tubuh. Kemudian ia menerima suntikan vaksin di lengan kirinya.

Baca juga : Vaksinasi Nakes Masih Rendah, Jokowi Akui Ada Masalah

“Sekarang hari ini saya mendapatkan suntikan vaksin yang kedua. Dan sama seperti yang dilakukan dua minggu yang lalu, tidak terasa. Kalau dulu setelah dua jam hanya pegal-pegal, sekarang saya kira juga sama saja, saya juga aktivitas ke mana-mana juga,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement