Sabtu 23 Jan 2021 15:00 WIB

TNI AL Optimalkan Operasi Laut Cegah Kapal Asing Ilegal

Kapal TNI AL menangkap satu kapal ikan asing (KIA) berbendera Taiwan.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Teguh Firmansyah
Kapal perang TNI AL (Ilustrasi)
Kapal perang TNI AL (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- TNI Angkatan Laut (AL) akan terus memodernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) untuk menjaga laut Indonesia dari kapal-kapal asing ilegal. Selain itu, TNI AL juga akan mengoptimalkan operasi laut yang mereka lakukan.

"Langkah TNI AL (untuk menjaga kedaulatan laut Indonesia) melakukan modernisasi alutsista, dan optimal efektifkan operasi laut," ujar Kepala Dinas Penerangan TNI AL, Laksamana Pertama TNI Julius Widjojono, lewat pesan singkat, Sabtu (23/1).

Baca Juga

Teranyar, patroli rutin TNI AL dengan menggunakan Kapal Perang Republik Indonesia Usman Harun (KRI USH) 35 menangkap satu kapal ikan asing (KIA) berbendera Taiwan yang melakukan kegiatan illegal fishing di perairan yurisdiksi nasional Indonesia, tepatnya di Laut Natuna Utara, Jumat (22/01). "Dalam patroli rutin yang dilakukan oleh KRI USH-359 pada Jumat ini mendapati kegiatan ilegal yang dilakukan KIA berbendera Taiwan," ujar Panglima Koarmada I, Laksamana Muda TNI Abdul Rasyid K, dalam keterangan persnya.

Bermula dari patroli rutin yang dilakukan KRI USH-359 yang berada dibawah kendali operasi (BKO) Gugus Tempur Laut Koarmada I (Guspurla Koarmada I) pada Ops Siaga Segara-21 mendeteksi kontak asing pada Jumat pagi sekira 10.30 WIB. Kontak asing itu dicurigai sebagai kapal ikan yang sedang melakukan aktivitas penangkapan ikan di Laut Natuna Utara yang merupakan zona ekonomi eksklusif Indonesia (ZEEI).

Menindaklajuti kontak mencurigakan di 6 nautical miles (NM), Komandan KRI USH-359, Kolonel Laut (P) Binsar Alfred Syaiful Sitorus, memerintahkan untuk segera mendekati dan memastikan kapal tersebut. KIA yang menyadari kehadiran KRI kemudian berusaha menghindar dengan menambah kecepatan untuk menjauh ke arah utara.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement