Ahad 10 Jan 2021 16:09 WIB

Keluarga Terpukul, Kenang Rencana Fadly Menikah

Fadly adalah seorang co-Pilot yang bekerja untuk anak perusahaan Sriwijaya Air.

Personel TNI AL dan polisi membawa terpal berisi puing-puing yang ditemukan dari perairan lepas Pulau Jawa di sekitar tempat sebuah jet penumpang Sriwijaya Air jatuh, di Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta, Indonesia, Minggu, 10 Januari 2021. Penyelam Indonesia pada hari Minggu menemukan beberapa bagian dari bangkai pesawat Boeing 737-500 di Laut Jawa, sehari setelah pesawat yang membawa puluhan orang itu jatuh tak lama setelah lepas landas dari Jakarta.
Foto: AP Photo/Tatan Syuflana
Personel TNI AL dan polisi membawa terpal berisi puing-puing yang ditemukan dari perairan lepas Pulau Jawa di sekitar tempat sebuah jet penumpang Sriwijaya Air jatuh, di Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta, Indonesia, Minggu, 10 Januari 2021. Penyelam Indonesia pada hari Minggu menemukan beberapa bagian dari bangkai pesawat Boeing 737-500 di Laut Jawa, sehari setelah pesawat yang membawa puluhan orang itu jatuh tak lama setelah lepas landas dari Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, PAINAN -- Sanak keluarga Fadly Satrianto mengaku terpukul. Musibah jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182 di perairan Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1), menyisakan duka. Fadly, 28 tahun, salah satu penumpang dalam pesawat nahas tersebut.

Fadly adalah seorang co-pilot. Ia bekerja di anak perusahaan Sriwijaya Air. Namun, saat menaiki SJ 182, ia terdaftar sebagai kru tambahan (extra-crew).  

Baca Juga

Menurut sepupunya, Mak Itam, Fadly merupakan anak dari Sumarzen Marzuki (66 tahun). Sumarzen merupakan Ketua Gebu Minang Jawa Timur masa bakti 2019-2024. Ia dan ayahnya tinggal di Surabaya. Baru tiga tahun ini ia bekerja sebagai co-pilot di anak perusahaan Sriwijaya. 

Selepas dari bangku sekolah menengah atas, Fadly, sebenarnya tidak langsung mengikuti sekolah pilot. Ia sempat mengenyam pendidikan di Fakultas Hukum Universitas Airlangga tahun 2011. "Namun akhirnya tertarik mengikuti sekolah pilot," ungkap Mak Itam yang dihubungi di Painan, Ahad (10/1).

Mak Itam mengaku ada satu hal yang dikenangnya soal Fadly saat ini. Yakni, rencananya pernikahannya. Fadly kata dia telah bertunangan dengan seorang dokter. Bahkan seharusnya sudah menikah, bila saja jadwalnya tidak diundur karena pandemi Covid-19. Hal itulah yang membuat dia dan keluarga sedih. "Kami terpukul dengan musibah ini" ungkap dia.

Fadly satu dari 61 penumpang pesawat Sriwijaya Air nomor SJY-182 penerbangan Jakarta-Pontianak. Pesawat ini dikabarkan hilang kontak di Kepulauan Seribu, tepatnya di sekitar Pulau Laki dan Lancang, Sabtu (9/1) sore.

Tim pencarian dan pertolongan (SAR) telah melakukan pencarian pesawat dan korban. Pada Ahad (10/1) setidaknya tiga kantung berisi pecahan pesawat dan lima kantong jenazah diserahkan ke DVI Polri dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi untuk diselidiki dan diperiksa. Belum ada pengumuman resmi soal identitas temuan jenazah.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement