Kamis 03 Dec 2020 18:34 WIB

DKI, Kaltim dan Papua Konsisten Penuhi Target Testing Covid

Angka tes ideal di setiap wilayah adalah 1 tes per 1.000 populasi untuk setiap pekan.

Rep: Sapto Andika Candra, Antara/ Red: Andri Saubani
Petugas medis saat beraktivitas di laboratorium kontainer di RSKD Duren Sawit, Jakarta. DKI Jakarta menjadi satu dari tiga provinsi yang mampu memenuhi target ideal testing Covid-19. (ilustrasi)
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Petugas medis saat beraktivitas di laboratorium kontainer di RSKD Duren Sawit, Jakarta. DKI Jakarta menjadi satu dari tiga provinsi yang mampu memenuhi target ideal testing Covid-19. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satgas Penanganan Covid-19 mencatat baru tiga provinsi yang secara konsisten memenuhi standar dunia terkait pemeriksaan Covid-19. Ketiganya, yakni DKI Jakarta, Kalimantan Timur, dan Papua, dilaporkan mampu mencapai target angka testing Covid-19 selama lima pekan berturut-turut.

Sesuai standar yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), angka tes ideal di setiap wilayah adalah 1 tes per 1.000 populasi untuk setiap pekan. Misalnya untuk wilayah Indonesia secara keseluruhan dengan jumlah populasi 267 juta jiwa, maka angka tes ideal yang harus dipenuhi adalah 267.000 pemeriksaan dalam sepekan. Perhitungan yang sama berlaku untuk masing-masing provinsi, disesuaikan dengan jumlah penduduk.

Baca Juga

Namun, selain tiga provinsi yang mampu konsisten memenuhi standar WHO selama lima pekan berurutan, dilaporkan juga ada 16 provinsi yang mampu memenuhi standar jumlah pemeriksaan rata-rata dalam satu bulan terakhir. Selain DKI Jakarta, Papua, dan Kaltim, 13 provinsi lainnya adalah Riau, Papua Barat, Sumatra Barat, Sulawesi Utara, DI Yogyakarta, Bali, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, Banten, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan, Gorontalo, dan Sulawesi Barat.

"Saya mengapresiasi upaya keras yang sudah dilakukan 16 provinsi ini sehingga jumlah testing di tingkat nasional semakin dekati target WHO. Namun saya tetap ingatkan jangan lengah dan terus pertahankan capaian ini. Semoga ke depan semakin banyak provinsi, bahkan 34 provinsi mampu capai standar dunia," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam keterangan pers, Kamis (3/12).

Secara nasional, kapasitas pemeriksaan Covid-19 telah mencapai 90,64 persen per akhir November 2020. Artinya, dari target testing sebanyak 267 ribu orang setiap pekan, kapasitas testing saat ini baru sekitar 242 ribu orang.

Wiku menambahkan, peningkatan kapasitas pemeriksaan nasional akan sangat terbantu apabila masing-masing daerah juga berlomba-lomba menaikkan kapasitas testing mereka. Karenanya, Wiku mendorong setiap daerah mengoptimalkan 3T, yakni tracing (pelacakan), testing (pemeriksaan), dan treatment (pemeriksaan) apabila diperlukan.

"Hal yang dapat dilakukan adalah optimalisasi tracing. Jika salah satu kasus positif sudah terdeteksi, maka segeralah mendata kontak erat kasus tersebut dan lakukan testing lanjutan karena tracing yang berjalan dengan baik dapat berkontribusi terhadap peningkatan jumlah testing," kata Wiku.

Wiku menyampaikan, studi ilmiah telah membuktikan bahwa testing dan tracing yang efektif mampu mengendalikan situasi pandemi Covid-19 dalam kurun waktu 3 bulan.

"Temuan ilmiah lainnya, pengoptimalan cakupan testing dan tracing dan meminimalkan penundaan tracing dapat mencegah hampir 80 persen transmisi," katanya.

Berbicara terpisah, hari ini Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati meminta masyarakat untuk turut membantu pemerintah dalam mengendalikan penyebaran Covid-19 di Indonesia, karena kasusnya semakin hari terus meningkat.

“Perlu didukung oleh seluruh masyarakat kita,” kata Sri Mulyani dalam diskusi daring di Jakarta, Kamis.

Sri Mulyani menyebutkan kasus Covid-19 di seluruh dunia saat ini telah mencapai lebih dari 64,5 juta orang dengan jumlah korban meninggal sebanyak 1,49 juta jiwa. Di Indonesia sendiri hingga 3 Desember 2020 telah mencapai 550 ribu kasus dengan total kematian sebanyak 17.199 jiwa dan penambahan per hari pada seminggu terakhir lebih dari 5 ribu orang.

Oleh sebab itu Sri Mulyani memastikan pemerintah terus waspada untuk menangani Covid-19 baik dalam hal mengendalikan penyebarannya, meningkatkan tingkat kesembuhan masyarakat, dan mencegah kematian. Ia menjelaskan upaya pemerintah tercermin dari meningkatkan langkah 3T yakni melakukan testing kepada lebih dari 30 ribu orang per hari, tracing, serta treatment.

Sri Mulyani menuturkan masyarakat dapat berkontribusi dengan disiplin melaksanakan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan melalui 3M yaitu menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun.

“Itu adalah prasyarat kita untuk tetap bisa waspada dan kendalikan Covid-19 agar tetap bisa melaksanakan kegiatan produktif dan inovatif sehingga kegiatan masyarakat serta ekonomi mampu kita pulihkan,” jelas Sri Mulyani.

photo
Infografis masyarakat Indonesia siap divaksin - (Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement