Jumat 27 Nov 2020 17:53 WIB

Kekurangan Darah saat Pandemi Hingga 50 Persen

Selama 2019 lalu, saat itu kebutuhan darah bisa dipenuhi untuk empat hari.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Friska Yolandha
Palang Merah Indonesia (PMI) mencatat stok darah selama pandemi Virus Corona SARS-CoV2 (Covid-19) yang berkurang. Secara keseluruhan atau tingkat nasional, persediaan darah berkurang antara 30 hingga 50 persen.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Palang Merah Indonesia (PMI) mencatat stok darah selama pandemi Virus Corona SARS-CoV2 (Covid-19) yang berkurang. Secara keseluruhan atau tingkat nasional, persediaan darah berkurang antara 30 hingga 50 persen.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Palang Merah Indonesia (PMI) mencatat stok darah selama pandemi Virus Corona SARS-CoV2 (Covid-19) yang berkurang. Secara keseluruhan atau tingkat nasional, persediaan darah berkurang antara 30 hingga 50 persen.

Menurut Ketua Bidang Unit Donor Darah Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat Linda Lukitari Waseso, sejak virus ini masuk ke Indonesia pada Awal Maret lalu dan kemudian dinyatakan sebagai pandemi kemudian mengakibatkan stok darah di Tanah Air sangat menipis.

Baca Juga

"Di awal kekurangannya 30-50 persen, bahkan saat puasa turun 70 persen. Saat ini, rata-rata kekurangannya 30-50 persen secara nasional," katanya saat mengisi konferensi virtual BNPB bertema Donor Darah Aman di Masa Pandemi, Jumat (27/11).

Meski akhirnya ketersediaan darah saat awal pandemi dibantu oleh sumbangan darah milik aparat TNI/Polri, pihaknya masih membutuhkan donor darah. Ia membandingkan selama 2019 lalu, saat itu kebutuhan darah bisa dipenuhi untuk empat hari. Sedangkan saat ini hanya bisa memenuhi satu hingga dua hari. Padahal, dia melanjutkan, darah juga dibutuhkan selama pandemi untuk melalukan pelayanan kesehatan diantaranya saat donor darah untuk penderita penyakit thalassemia, tindakan ibu-ibu melahirkan dan mengalami kekurangan darah atau kanker yang harus rutin mendapatkan darah. 

Hingga saat ini, ia menyebutkan hampir seluruh wilayah Indonesia membutuhkan donor darah karena organisasi kesehatan PBB (WHO) menyampaikan kebutuhan darah adalah 2 persen dari jumlah penduduk.  Oleh karena itu, pihaknya berharap mudah-mudahan para pendonor reguler bersedia kembali mendonorkan darahnya. Ajakan itu juga digencarkan di media sosial seperti Twitter atau Facebook.

"Kalau bekerja di rumah, kami imbau datang saja ke 224 Unit Donor Darah Palang Merah Indonesia yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Karena darah hanya bisa dibuat di tubuh kita," ujarnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement