Selasa 24 Nov 2020 21:48 WIB

Reisa: Angka Kesembuhan Covid di Indonesia Terus Meningkat

Kesembuhan pasien Covid-19 secara nasional mencapai lebih dari 84 persen

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Gita Amanda
Tingkat kesembuhan pasien Covid-19 di Indonesia terus bertambah dari waktu ke waktu. Hal ini  memicu optimisme masyarakat dalam melewati pandemi Covid-19.
Foto: istimewa
Tingkat kesembuhan pasien Covid-19 di Indonesia terus bertambah dari waktu ke waktu. Hal ini memicu optimisme masyarakat dalam melewati pandemi Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Reisa Broto Asmoro menyampaikan, angka kesembuhan pasien Covid-19 secara nasional terus meningkat dan mencapai lebih dari 84 persen. Ia mengatakan, peningkatan ini lebih besar dari satu pekan sebelumnya yang sebesar 83,92 persen.

Selain itu, saat ini sudah lebih dari 3,5 juta orang di Indonesia yang melakukan pemeriksaan Covid melalui tes swab. Hasilnya tingkat positif kasus Covid tercatat sekitar 14 persen.

Baca Juga

“Artinya, lebih banyak yang negatif (Covid-19) dibandingkan yang terkonfirmasi positif," kata Reisa dalam dialog 'Tata Laksana Vaksinasi di Indonesia'.

Reisa mengatakan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah melakukan penguatan tracing atau pelacakan kasus dengan target rasio 1:30. Yakni, jika ada 1 orang pasien yang terkonfirmasi positif, maka 30 orang kontaknya akan ditelusuri.

Pelacakan dilakukan secara agresif, mulai dari tingkat kecamatan, terutama di daerah dengan populasi besar atau terjadi kerumunan dengan jumlah massa yang besar. Karena itu, Reisa meminta agar masyarakat yang berada dalam kerumunan dan situasi dengan risiko tinggi agar melakukan pemeriksaan Covid serta melakukan isolasi mandiri sehingga dapat melindungi orang lain terutama orang-orang terdekat.

"Pelajaran bagi kita yang tidak berada di acara-acara kerumunan dengan tetap disiplin 3M," kata dia.

Kementerian Kesehatan dan Satgas pun telah mengidentifikasi lebih dari 1600 klaster di 10 provinsi prioritas berdasarkan pelacakan kontak hingga Ahad (22/11) kemarin. Kesepuluh provinsi prioritas tersebut yakni Aceh, Sumatera Utara, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, dan Papua.

Reisa menyebut, lebih dari lima ribu pelacak kontak telah diturunkan di daerah-daerah tersebut. Dari sekitar 1.600 klaster yang ditemukan, Satgas menemukan sejumlah klaster baru yang terjadi beberapa hari terakhir ini. "Sayangnya, beberapa klaster terjadi baru-baru ini," kata Reisa.

Ia pun mengingatkan masyarakat agar membantu menekan angka penambahan kasus baru. Sehingga para tenaga kesehatan dapat berkonsentrasi penuh menyembuhkan pasien dan ruang perawatan intensif ICU tidak semakin penuh oleh pasien Covid-19.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement