Selasa 20 Oct 2020 16:08 WIB

Terima Informasi, Polri Sebut Demo Hari Ini Dibuat Rusuh

Untuk menggelorakan semangat para perusuh, diposting foto-foto lama momen kerusuhan. 

Rep: Ali Mansur / Red: Agus Yulianto
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono
Foto: ANTARA/Indrianto Eko Suwarso
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Divisi Humas Polri Irjen Argo Yuwono mengaku, pihaknya mendapatkan informasi bahwa unjuk rasa penolakan Undang-undang Omnibus Law Ciptakerja, Selasa (20/10) akan dibuat rusuh oleh pihak yang tak bertanggung jawab. Oleh karena itu, dia meminta, agar para demonstran mematuhi aturan yang berlaku.

Bahkan, hasil dari pemeriksaan tersangka penggerak pelajar untuk berbuat kerusuhan, terdapat arahan untuk berbuat rusuh. Untuk menggelorakan semangat para perusuh, diposting foto-foto lama momen kerusuhan pada saat unjuk rasa. 

"Ada informasi yang kita dapatkan bahwa hari ini juga akan dibuat rusuh," ujar Argo saat konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Selasa (20/10).

Argo mengimbau, agar para demonstran mewaspadai para penyusup yang bakal melakukan kerusuhan. Namun, kata dia, pihak Kepolisian akan terus mengawal dan mengamankan aksi unjuk rasa penolakan Undang-undang Omnibus Law Ciptakerja yang digelar oleh elemen buruh dan mahasiswa di sekitar istana negara.

"Waspada ada provokator, waspada kalau ditunggangi kalau diajak untuk rusuh," kata Argo mewanti-wanti.

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan, dalam aksi demonstrasi hari ini, pihaknya menurunkan sebanyak 10.587 personil. Namun, Polda Metro Jaya juga menyiapkan personil cadangan mengimbangi kekuatan massa unjuk rasa. 

"Kami sudah siapkan pengamanan hari ini sekitar 10.587 personel. Ini yang kami siapkan gabungan TNI, polri dan pemerintah daerah tetapi kita cadangan kan sekitar 10.000 personil TNI-Polri yang memang kami cadangkan di dua titik yang pertama adalah di Monas dan satu ada di gedung DPR RI," jelas Yusri.

Menurut Yusri, meski personil cadangan tapi disetting di lapangan untuk mengantisipasi baik itu di titik pusat demonstrasi di Patung Kuda, Jakarta Pusat, atau di Gedung DPR RI. Juga ada beberapa di istana negara, sentra-sentra perekonomian yang dilakukan pengamanan. Mengingat titik tersebut dianggap rawan dan harus dilakukan pengamanan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement