REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Perekonomian yang juga Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Airlangga Hartato mengatakan pentingnya transformasi di sejumlah sektor utama dalam masyarakat. Transformasi yang dimaksud adalah transformasi digital khususnya di bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan dan birokrasi.
Menurut Airlangga, tugas Komite bukan hanya memulihkan ekonomi yang menurun karena Covid-19. Namun juga mentransformasi ekonomi menuju era digital. “Sebab kalau pulih bisa sakit lagi, tetapi kalau transform, ekonomi akan melonjak. Ini yang diminta Presiden, agar kita meloncat, sehingga kita menjadi bangsa yang maju dan keluar dari middle income trap,” kata Airlangga dalam rilisnya, Senin (3/8).
Airlangga menjelaskan pentingnya digitalisasi di sejumlah sektor tersebut karena pengguna internet di Indonesia mencapai 180 juta. Potensi dari ekonomi digital di Indonesia hingga 2024 mencapai 130 miliar dolar AS.
“Kalau kita tidak memanfaatkan, negara lain yang akan memanfaatkan. Nilai ekonomi digital di ASEAN mencapai 150 miliar dolar AS pada 2024, kita menjadi pemain utama,” ujar dia.
Selain itu, Airlangga juga menjelaskan pentingnya transformasi digital sektor kesehatan. Hal ini semakin menjadi tren dan bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan secara lebih baik. Sementara, transformasi sektor pendidikan terjadi khususnya di masa pandemi ketika kegiatan belajar mengajar dapat dilakukan secara daring.
Demikian pula di birokrasi, banyak ASN yang bekerja dari rumah dan banyak pula kegiatan yang harus dilakukan melalui online untuk tujuan efisiensi dan penyederhanaan regulasi.
“Pemerintah terus membenahi infrastruktur digital, meningkatkan layanan di sektor informasi, komunikasi, dan telekomunikasi (ICT). Harapannya penduduk bisa terhubung secara digital,” ujar Airlangga.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
