Selasa 28 Jul 2020 07:21 WIB

Menaker Periksa Penggunaan TKA di Proyek Kereta Cepat

Dari 12 ribu pekerja di proyek kereta cepat, 2.000 di antaranya adalah TKA.

Rep: Ali Mansur / Red: Agus Yulianto
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah
Foto: istimewa
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah, meninjau proyek pembangunan terowongan bawah tanah Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). Selain memeriksa penggunaan Tenaga Kerja Asing (TKA), Menaker Ida Juga memerika penerapan norma Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Proyek tersebut.

“Kita ingin memastikan penggunaan TKA ini apakah sesuai dengan izin Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing (RPTKA) yang diajukan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) kepada Kementerian Ketenagakerjaan,” ujar Ida dalam siaran persnya, Senin (27/7).

photo
Suasana pengeboran terowongan pada proyek pembangunan jalur kereta cepat Jakarta-Bandung di Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. (ANTARA/RAISAN AL FARISI)

Ida mengklaim, royek Strategis Nasional (PSN) KCJB ini melibatkan total 12 ribu pekerja. Sebanyak 2.000 di antaranya adalah TKA dan sisanya sebanyak 10.000 orang adalah pekerja lokal Indonesia. Ia menilai TKA China yang dipekerjakan sudah sesuai dengan ketentuan, baik jabatan maupun keahliannya. Hanya pekerja asing dengan keahlian khusus yang dipekerjakan dalam proyek pembangunan KCJB ini.

Selain memastikan tak adanya pelanggaran izin TKA, Menaker Ida mengatakan, kunjungannya ke areal pembangunan jalur KCJB itu juga untuk memastikan adanya transfer of knowledge atau alih pengetahuan mengenai teknologi yang digunakan di proyek tersebut kepada pekerja Indonesia. Ke depannya, alih teknologi ini juga akan melibatkan sejumlah perguruan tinggi di Indonesia.

"Jadi saya sudah mendapatkan laporan dari Pak Dirut (KCIC), ternyata transfer of knowledge itu tidak hanya diberikan kepada tenaga kerja yang sekarang mengerjakan proyek ini. Tetapi juga membuka kesempatan transfer of knowledge dari berbagai perguruan tinggi yang ada di Indonesia," ungkap politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut.

Dikatakan Ida, saat ini, sedang diupayakan jalinan kerja sama antara pengelola proyek pembangunan KCJB dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk memastikan proses alih pengetahuan berjalan secara baik. Menurutnya, proyek KCJB merupakan proyek kereta cepat yang pertama dikerjakan di Indonesia. Untuk itu, pihaknya juga ingin memastikan pembangunan proyek yang ditargetkan selesai tahun 2022 ini benar-benar memperhatikan norma keselamatan dan kesehatan kerja (K3).

"Norma K3-nya harus dijalankan dengan baik, karena ini menggunakan teknologi tingkat tinggi dan alat-alat berat. Keselamatan kerja itu nomor satu, termasuk bagaimana protokol kesehatan terhadap Corona," tegas Ida.

Sementara Dirut PT KCIC, Chandra Dwiputra, mengungkapkan pihaknya terus melakukan pengerjaan proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung ini dan dapat selesai tepat waktu. Ia mengaku optimis bisa mengerjakan secepatnya. Target kita 2022 harus sudah operasi, kalau kelamaan sebagai investor biaya kita investasi semakin mahal. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement