Sabtu 04 Apr 2020 18:59 WIB

Yurianto: Pemerintah Distribusikan APD dan Masker ke Daerah

Jubir pemerintah mengatakan APD dan masker telah disalurkan ke daerah.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Bayu Hermawan
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto
Foto: ANTARA/Nova Wahyudi
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menyalurkan alat pelindung diri (APD) dan masker wajah untuk tenaga kesehatan (Nakes) yang menangani virus corona SARS-CoV2 (Covid-19) ke fasilitas kesehatan di beberapa daerah. Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto menegaskan pemerintah sangat memperhatikan kebutuhan tenaga medis.

"Pengiriman (APD dan masker) dari Jakarta menuju Batam, Tanjung Pinang, Banda Aceh, Balikpapan, Tarakan, Gorontalo, Manado, Palu, Pontianak, Palangkaraya, dan Banjarmasin. Jumlahnya kisaran 5 ribu sampai 7 ribu APD, sementara masker sebanyak 20 ribu sampai 150 ribu buah,"  kata Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto saat Covid-19, di akun youtube saluran Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sabtu (4/4).

Baca Juga

Yurianto melanjutkan, APD menjadi sesuatu yang sangat penting bagi nakes karena melindungi mereka ketika memberikan layanan pasien positif Covid-19. Ia menambahkan, masker dan APD ini disalurkan di semua fasilitas layanan kesehatan, baik di pusat kesehatan masyarakat (puskesmas), klinik, rumah sakit (RS) swasta yang punya risiko sama terpapar virus ini. Ia mengklaim, pemerintah sangat memperhatikan kebutuhan layanan di daerah yang dilaksanakan nakes di semua lini.

Sebelumnya Pengurus Besar (PB) Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengungkap kebutuhan alat pelindung diri (APD) untuk tenaga medis saat menangani virus corona SARS-CoV2 (Covid-19) sangat banyak. Sebab, tak hanya tenaga medis di rumah sakit rujukan Covid-19, rumah sakit swasta, klinik hingga pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) yang  memberi pertolongan pertama orang positif virus juga membutuhkan APD.

"Kalau bicara jumlah ideal butuh banyak banget, karena kebutuhan APD hanya diarahkan untuk RS rujukan atau yang merawat positif Covid-19. Padahal kan ada fasilitas kesehatan yang juga membutuhkan APD utamanya fasilitas kesehatan frontliner yaitu puskesmas, klinik, rumah sakit swasta yang pertama kali menerima pasien positif Covid-19,"  ujar Ketua Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Terpilih Muhammad Adib Khumaidi saat dihubungi Republika, Rabu (1/4).

Ia menambahkan, persoalan ditambah dengan APD ini hanya sekali pakai. Ia menyebutkan dibutuhkan tiga APD dipakai untuk per hari karena tenaga medis bekerja dibagi menjadi tiga shift. Tak hanya itu berdasarkan standar Kementerian Kesehatam bahwa APD untuk tenaga medis harus menggunakan masker jenis N95 karena menjalin kontak dengan pasien.Kemudian, dia melanjutkan, tenaga kesehatan ini harus menggunakan baju astronot azmat saat merawat pasien. Ia mengestimasi jika semua dokter harus bisa melayani Covid-19 yang juga anggota IDI saja sekitar 185 ribu orang, kemudian ditambah perawat yang jumlahnya lebih dari 1 juta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement