Selasa 03 Aug 2021 15:46 WIB

Muhammadiyah Komitmen Percepat Target Vaksinasi di Daerah

Sejauh ini, sudah 200 ribu dosis vaksin Covid-19 disuntikkan Muhammadiyah.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Gita Amanda
Muhammadiyah terus melaksanakan vaksinasi kepada masyarakat melalui Rumah Sakit Muhammadiyah/Aisyiyah (RSMA) dan amal usaha lain di seluruh Indonesia.  (ilustrasi)
Foto: Prayogi/Republika.
Muhammadiyah terus melaksanakan vaksinasi kepada masyarakat melalui Rumah Sakit Muhammadiyah/Aisyiyah (RSMA) dan amal usaha lain di seluruh Indonesia. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Muhammadiyah terus melaksanakan vaksinasi kepada masyarakat melalui Rumah Sakit Muhammadiyah/Aisyiyah (RSMA) dan amal usaha lain di seluruh Indonesia. Sejauh ini, sudah 200 ribu dosis vaksin disuntikkan Muhammadiyah.

Ketua MCCC PP Muhammadiyah, Agus Samsudin mengatakan, program vaksinasi covid di Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan (UMPP) jadi pelaksanaan vaksinasi ke 35. Sasarannya mahasiswa dan masyarakat lintas agama sebanyak 1.644 peserta.

Baca Juga

"Muhammadiyah menggerakkan seluruh sumber daya baik melalui pimpinan daerah dan organisasi-organisasi otonom untuk bersama membantu pemerintah memerangi covid," kata Agus, Selasa (3/8).

Kegiatan ini merupakan hasil kerja sama MCCC PP Muhammadiyah, Kemenkes dan Polri yang digelar 3-5 Agustus 2021. Pembukaannya turut dihadiri Ketua PKK Kemenkes, Bupati Pekalongan, Kapolres Pekalongan, Rektor UMPP, dan Ketua PDM Pekalongan.

Dalam kegiatan ini, mahasiswa UMPP didorong untuk membantu penanganan Covid-19 melalui Prodi Farmasi dengan membuat sabun cair dan hand sanitizer. Yang mana, sempat hilang di pasaran, sehingga dibuat untuk dapat dibagikan ke masyarakat.

Kepala Kasubdit Evaluasi PKK Kemenkes, Dr Widyana Kusumasari menambahkan, pandemi Covid-19 ini tidak cukup dihadapi dengan vaksinasi saja. Ia mengingatkan, langkah itu perlu didukung dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.

 

"Semua pihak harus bahu membahu bergandengan tangan, masih ada banyak orang yang tidak mau divaksin dan itu jadi kendala bersama dalam penanganan kasus covid," ujar Widyana.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement