REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Muhammadiyah Covid-19 Command Center resmi dibentuk. Ini dibentuk sesuai arahan Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir. Muhammadiyah Covid-19 Command Center dihadirkan untuk meningkatkan akselerasi program-program di Muhammadiyah.
Ketua PP Muhammadiyah Agus Taufiqurrohman mengatakan, jumlah RS yang disiapkan bertambah karena semula 15 jadi 20 RS. Program meluas menjangkau sekolah, perguruan tinggi dan komunitas untuk edukasi serta pencegahan.
Pembentukan tim ini tindak lanjut penugasan kepada Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) dan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) untuk lakukan koordinasi. Sesuai prosedur standar, sudah dilakukan persiapan dan simulasi.
Diketuai dr Corona Rintawan, Muhammadiyah Covid-19 Command Center dihadirkan demi menangani potensi wabah seperti yang dilakukan di RS PKU Muhammadiyah Surakarta, RS PKU Muhammadiyah Bantul dan beberapa RS Muhammadiyah/Aisyiah di kabupaten/kota di Indonesia.
"Kami percayakan penanganan virus Corona ini kepada dokter Muhammadiyah yang bernama Corona Rintawan, bukan hanya karena ada kesamaan nama, tapi beliau memang ahlinya," kata Agus lewat rilis yang diterima Republika, Jumat (6/3).
Corona Rintawan merupakan Spesialis Emergency dari RS Muhammadiyah Lamongan dan Koordinator Emergency Medical Team Muhammadiyah untuk Internasional. Dr Corona menyampaikan, tim ini koordinasikan program yang libatkan jejaring Muhammadiyah,
"Mulai dari pencegahan, skrining, dan tata laksana awal, Muhammadiyah akan menggerakkan seluruh potensi yang dimiliki semaksimal mungkin membantu pemerintah agar wabah ini segera teratasi," ujar Corona.
Beragam tindakan preventif yang disiapkan mulai sosialisasi dan pendampingan ke sekolah dan perguruan tinggi Muhammadiyah. Termasuk prosedur untuk dosen, guru, mahasiswa dan siswa yang cukup banyak akan pulang dari penugasan luar negeri.
Sosialisasi dan pendampingan meliputi cara memakai masker, hand sanitizer, etika batuk/bersin dan deteksi dini. RS Muhammadiyah yang disiapkan tata laksana awal bila ditemukan terduga Corona dipilih berdasarkan sebaran area kerja.
Dikoordinasikan MPKU PP dan Pimpinan Wilayah. Program ke sekolah, PTM dan masyarakat akan dikoordinasi sebagai program bersama Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah, Diktilitbang, Lazismu, Aisyiyah, IPM, IMM dan semua organisasi kader lain.