Ahad 07 Mar 2021 15:15 WIB

Herzaky: Alasan KLB Sulit Diterima

Herzaky tak bisa menerima dalih KLB digelar karena ketidakmampuan memimpin Demokrat.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Andi Nur Aminah
 Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra bersama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono
Foto: Facebook
Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra bersama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mempertanyakan alasan penyelenggaraan Kongres Luar Biasa (KLB) Demokrat. Ia meragukan alasan penyelenggaraan KLB itu.

Herzaky menyampaikan keputusan mengadakan KLB baiknya disertai alasan kuat. Ia tak bisa menerima dalih KLB karena ketidakmampuan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memimpin Demokrat. Sebab ia mengklaim kepemimpinan AHY mampu membawa kemajuan bagi partai.

Baca Juga

"Para pengudeta harusnya bisa lebih jelas memberi alasan kenapa diadakannya KLB. Argumen ingin memperbaiki partai jelas runtuh dengan prestasi yang sudah dilakukan AHY memimpin Partai Demokrat saat ini," kata Herzaky dalam keterangan di laman Twitter resminya pada Ahad (7/3).

Herzaky menilai partai Demokrat jadi partai oposisi yang konsisten mengkritik pemerintah di masa AHY. Posisi ini diklaim Herzaky justru mampu menaikkan tingkat elektabilitas. 

"Dengan tidak banyaknya dukungan dari partai lain. @PDemokrat berhasil meningkatkan tren elektabilitas. Terbukti di tangan AHY, @PDemokrat mampu mempertahankan popularitas," ujar Herzaky.

Kepala KSP Moeldoko akhirnya ditetapkan sebagai Ketua Umum Partai Demokrat dalam KLB, Jumat (5/3). Kubu Ketua Umum Demokrat AHY dan Ketua MTP Demokrat SBY menyatakan KLB itu ilegal karena tak sesuai AD/ART partai. 

Keputusan Moeldoko sebagai Ketua Umum Demokrat periode 2021-2026 dibacakan oleh mantan kader Demokrat yang baru saja dipecat, Jhoni Allen. Pengangkatan Moeldoko sontak mengundang reaksi keras kubu Cikeas hingga menggelorakan "perang mencari keadilan".

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement