Rabu 12 Aug 2020 14:20 WIB

PKS Akui Sedikit Berkoalisi dengan PDIP di Pilkada 2020

Salah satu daerah di mana PKS berkoalisi dengan PDIP di Pilkada adalah di NTB.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Andri Saubani
Anggota Komisi II DPR RI yang juga Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera.
Foto: Republika/Mimi Kartika
Anggota Komisi II DPR RI yang juga Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tidak memungkiri sedikitnya jumlah koalisi mereka di Pilkada 2020 bersama Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). DPP Partai berlogo bulan sabit kembar dan untaian padi itu menyatakan, memberikan kewenangan kepada DPD dan DPW untuk menjalin koalisi dengan partai manapun.

"DPP PKS membebaskan kawan-kawan pengurus DPD dan DPW untuk berkoalisi dengan semua partai selama mempertimbangkan suasana kebatinan masyarakat di daerah masing-masing," kata Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera di Jakarta, Rabu (12/8).

Baca Juga

Mardani mengungkapan, salah satu daerah di mana PKS dan PDIP menjalin koalisi adalah Nusa Tenggara Barat (NTB). Dia mengatakan, koalisi dijalin selama kader merasa ada kesamaan ideologis PKS dengan karakter yang dimiliki partai berlogo kepala banteng moncong putih tersebut.

Anggota Komisi II DPR RI itu mengungkapkan bahwa demi kebaikan bangsa maka PKS siap bekerjasama dengan semua pihak. Artinya, sambung dia, partai yang dipimpin Sohibul Iman itu masih membuka peluang koalisi bersama partai yang dikomandoi Megawati Soekarnoputri tersebut.

"Ya, selama sesuai dengan visi dan misi PKS," kata Mardani lagi.

Sebelumnya, Sekretaris Jendral PDIP Hasto Kristiyanto mereka paling sedikit melakukan koalisi dengan PKS di Pilkada 2020. Jumlah itu dihitung dari sejak pengumuman calon kepala daerah gelombang pertama hingga ketiga pada Selasa (11/8).

"Dari gelombang I, II, III maka kami umumkan bahwa sementara ini kerja sama terbanyak dengan Golkar dan paling sedikit dengan PKS," kata Hasto Kristiyanto di Jakarta usai pengumuman rekomendasi calon kepala daerah gelombang ketiga.

Hasto mengatakan, PDIP membuka peluang kerja sama dengan seluruh partai politik terutama koalisi pendukung pemerintahan Jokowi-Ma'ruf. Meski demikian, dia tidak merinci daerah mana saja yang menjadi lokasi koalisi antarpartai politik.

Hasto mengatakan, PDIP sejak awal mempunyai komitmen untuk membangun semangat persaudaraan dengan membangun kerja sama di antara partai politik. Lanjutnya, namun konfigurasi koalisi Pilkada 2020 akan diinformasikan lebih lanjut.

"Kami akan mengumumkan bagaimana konfigurasi kerja sama dengan seluruh partai politik itu nanti di gelombang keempat yang akan datang," katanya.

Seperti diketahui, Pilkada 2020 rencananya akan digelar serentak pada 9 Desember 2020. Total daerah yang akan melaksanakan pemilihan sebanyak 270 daerah dengan rincian 9 provinsi, 224 kabupaten dan 37 kota.

photo
Kontroversi Pilkada di tengah pandemi Covid-19. - (Berbagai sumber/Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement