Sabtu 05 Dec 2020 08:27 WIB

Gubernur Jabar Ridwan Kamil Lantik KPID Provinsi

KPID agar amanah, profesional, proaktif dan melayani publik dengan maksimal.

Rep: arie lukihardianti/ Red: Hiru Muhammad
 Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melantik KPID Provinsi  Jabar periode 2020-2023, di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Jumat (4/12)
Foto: humas Pemprov Jabar
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melantik KPID Provinsi Jabar periode 2020-2023, di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Jumat (4/12)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil melantik Komisi Penyiaran Informasi Daerah (KPID) Provinsi  Jabar periode 2020-2023, di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Jumat (4/12). 

Telah terpilih tujuh anggota KPID untuk masa kerja sampai tiga tahun mendatang yakni Jalu P Priambodo, Achmad Abdul Basith, Adiyana Slamet, Ellang Gantoni Malik, Syaefurrohman Achmad, M Sudama Dipawikarta, dan Roni Tabroni. Para komisioner terpilih melalui proses pendaftaran, administrasi, uji kelayakan kepatuhan, hingga sampai paparan yang harus dijalani calon. 

Kepada komisioner terpilih, Gubernur berpesan agar KPID dapat amanah, profesional, proaktif dan melayani publik dengan maksimal.  Masyarakat Jabar, tergolong tinggi mengonsumsi  konten penyiaran melalui media televisi dan radio. Di era adaptasi kebiasaan baru (AKB) masyarakat “dipaksa” menikmati tayangan digital yang relatif sulit tersaring mana konten baik dan mana yang buruk bagi moral.   “Saya titip tolong kondisikan penyiaran di Jabar agar mengedepankan siaran yang informatif dan inspiratif,” katanya. 

Emil berpendapat, saat ini masyarakat sudah jenuh dengan konten-konten seputar Covid-19 yang menjadi santapan sehari-hari. “Saat ini kita butuh cerita inspiratif dan konten yang bisa meningkatkan kebahagiaan kita. Dalam suasana yang saya sebut perang ini sudah menyerang psikologis dan mental kita, inilah yang menjadi sebuah tantangan bagi para komisioner penyiaran informasi di Jabar,” paparnya.

 

Tantangan lain, kata dia, KPID adalah hoaks yang bertebaran dan dengan mudahnya masuk ke ruang – ruang privat publik melalui gawai yang dimiliki. “Tolong bantu kami juga dalam melawan berita bohong, provokatif, kita sering bertengkar dengan bangsa kita sendiri lewat provokatif,” katanya.

Emil berharap ada gagasan baru dari ketua komisioner terpilih, bukan hanya berkarakter penjaga marwah tapi konseptor. Melalui platform multipel, program edukatif di lembaga penyiaran seyogianya dapat ditingkatkan.  “Saya meyakini yang terpilih adalah orang-orang terbaik. Karena kemuliaan kita datang dari kebermanfaatan kita. Jabar sudah sangat baik dari multidimensi. Tolong diperbaiki oleh instrumen KPID dan tolong proaktif ketimbang pasif. Dalam adaptasi kebiasaan baru (AKB) ini peran KPID berlipat tugasnya,” katanya. 

Sementara itu, komisioner KPID Jabar Adiyana Slamet mengatakan hal yang akan dilakukan KPID adalah menyelamatkan telinga masyarakat dari berbagai tontonan yang tidak edukatif yang memecah persatuan bangsa. “Caranya kita harus melakukan pengawasan di media,” katanya. 

Komisioner KPID yang lain, Saeful Rahman Ahmad, untuk mengembangkan dunia penyiaran yang sehat modalnya adalah jurnalisme positif. “Pak Gubernur tadi bilang bahwa ada bad news is good news harus disudahi jadi harus good news is good news,” katanya.

Untuk itu, KPID tidak mungkin bekerja sendirian tapi harus menggandeng semua stakeholders. “Kita akan mengembangkan semua potensi yang kegiatannya berkaitan dengan jurnalisme positif dan dukung dengan bersama-sama,” katanya.

Komisioner KIPD Provinsi Jawa Barat Periode 2020-2023:

1. Jalu P. Priambodo 

2. Achmad Abdul Basith 

3. Adiyana Slamet

4. Ellang Gantoni Malik

5. Syaefurrohman Achmad 

6. M Sudama Dipawikarta 

7. Roni Tabroni. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement