Selasa 22 Sep 2020 13:04 WIB

Ridwan Kamil: Kepala Daerah Waspadai Banjir dan Longsor

Pemprov Jawa Barat melalui Dinas PU sudah memulai program antisipasi banjir.

Rep: arie lukihardianti/ Red: Hiru Muhammad
Warga meihat mobil yang rusak terbawa arus banjir bandang di  Kampung Cibuntu, Desa Pasawahan, Kecamatan Cicurug, Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (22/9/2020). Data sementara yang dikeluarkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, dampak akibat banjir bandang yang terjadi di Kecamatan Cicurug, Senin (21/9), mengakibatkan 12 rumah hanyut dan 85 rumah terendam. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/foc.
Foto: ANTARA/Yulius Satria Wijaya
Warga meihat mobil yang rusak terbawa arus banjir bandang di Kampung Cibuntu, Desa Pasawahan, Kecamatan Cicurug, Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (22/9/2020). Data sementara yang dikeluarkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, dampak akibat banjir bandang yang terjadi di Kecamatan Cicurug, Senin (21/9), mengakibatkan 12 rumah hanyut dan 85 rumah terendam. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/foc.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Gubernur Jabar Ridwan Kamil, menyatakan turut prihatin dengan terjadinya bencana banjir bandang di Kabupaten Sukabumi. Menurutnya, dukungan dan bantuan sudah dikirim ke sana lewat Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum dan BPBD Jabar.

Menurut Ridwan Kamil, musim penghujan kelihatannya sudah mulai tiba lebih awal. Tadinya, diperkirakan BMKG akhir Oktober. "Sudah diinstruksikan agar para kepala daerah untuk posisi waspada dan menyiapkan beragam rencana antisipasi bencana hidrologis (banjir & longsor) yang terukur," tulis Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil dalam akun Instagram pribadinya @ridwan kamil dikutip, Selasa (22/9).

Emil mengatakan, Pemprov Jawa Barat melalui Dinas PU sejak 2 minggu lalu sudah memulai program antisipasi banjir. "Mudah-mudahan bisa efektif, Aamiin," tulis Emil lagi.

Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati, penanganan darurat masih dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi di lokasi. Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD setempat mengidentifikasi tiga orang di Kecamatan Cicurug hanyut saat banjir bandang terjadi. Ketiganya masih dalam pencarian petugas di lapangan. 

TRC BPBD Sukabumi mencatat wilayah yang terdampak di Kabupaten Sukabumi ini yaitu di Kecamatan Cicurug, Parung Kuda dan Cidahu. Lima desa yang terdampak di Kecamatan Cicurug antara lain Desa Pasawahan (Kampung Cibuntu), Desa Cisaat (Kampung Cipari), Desa Mekarsari (Kampung Lio dan Nyangkowek) dan Desa Bangbayang (Perum Setia Budi), Kelurahan Cicurug (Kampung Aspol). Sedangkan desa terdampak di Kecamatan Parung Kuda berada di Desa Langensari (Kampung Bojong Astana) dan Desa Kompa (Kampung Bantar). Pusdalops BNPB masih memonitor situasi pascabanjir bandang di tiga kecamatan terdampak. 

BPBD mencatat 20 orang mengalami luka-luka, sedangkan 210 keluarga mengungsi dari Kecamatan Cicurug. Hingga pukul 22.00 WIB tadi malam (21/9), petugas masih terus melakukan pendataan di tiga kecamatan terdampak.

Data sementara BPBD Sukabumi mengidentifikasi kerugian di tiga kecamatan ini antara lain, rumah rusak berat 6 unit, rusak sedang 3, sedangkan rumah terdampak 306 unit. Sarana publik yang terdampak antara lain jembatan rusak berat 10 unit dan mushola terendam 1 unit. 

Hujan dengan intensitas tinggi dan meluapnya Sungai Citarik - Cipeuncit pada hari Senin (21/9), pukul 17.00 WIB, memicu banjir bandang di wilayah Sukabumi, Jawa Barat.

BMKG telah mengeluarkan peringatan dini cuaca wilayah Provinsi Jawa Barat pada 22 dan 23 September 2020 masih berpotensi hujan dengan disertai kilat atau petir dan angin kencang. Masyarakat diimbau selalu waspada terhadap potensi bahaya hidrometeorologi seperti angin kencang atau angin puting beliung, banjir, banjir bandang dan tanah longsor. Angin puting beliung biasanya terjadi saat pergantian musim, dari musim hujan ke musim kemarau atau sebaliknya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement