Jumat 09 Apr 2021 19:46 WIB

Api Menjalar dari Kabel ke Kabel Lalu Membakar Pasar Kambing

Kebakaran di Pasar Kambing Tanah Abang menghanguskan 174 kios dan los pedagang.

Petugas pemadam kebakaran memadamkan api yang membakar Pasar Lontar atau Pasar Kambing di Jalan Sabeni, Tanah Abang, Jakarta, Kamis (8/4/2021). Sebanyak 17 unit mobil pemadam dikerahkan untuk memadamkan kebakaran di lokasi tersebut
Foto: ANTARA/Galih Pradipta
Petugas pemadam kebakaran memadamkan api yang membakar Pasar Lontar atau Pasar Kambing di Jalan Sabeni, Tanah Abang, Jakarta, Kamis (8/4/2021). Sebanyak 17 unit mobil pemadam dikerahkan untuk memadamkan kebakaran di lokasi tersebut

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Febryan A, Flori Sidebang

Korsleting listrik disebut sebagai penyebab kebakaran besar yang melanda Pasar Kambing di Jalan Sabeni, Kelurahan Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (8/4) kemarin. Sejumlah saksi mata menyebut, korsleting yang terjadi di sebuah lapak buah itu berubah menjadi kebakaran besar karena api menjalar di kabel listrik.

Baca Juga

Muhlisin, pedagang sembako di seberang Pasar Kambing, mengatakan, sekitar pukul 16.30 WIB, ia melihat percikan api di sebuah lapak buah. Lapak itu lokasinya persis di depan kios sembako Muhlisin.

"Pas dilihat dari sini ada percikan merah-merah. Lalu muncul asap banyak. Setelahnya api menjelar cepat dari kabel ke kabel dan ada juga bunyi ledakan kayak petasan," kata Muhlisin kepada Republika, Jumat (9/4).

Lapak buah yang diduga menjadi sumber percikan api itu lokasinya di sudut kanan Pasar Kambing. Muhlisin mengatakan, api menjalar dari kebel listrik ke arah kiri pasar. Lalu menjalar lagi ke bagian tengah dan belakang pasar.

Yanti (55), pedagang sayuran di Pasar Kambing, mengatakan, lapaknya ikut terbakar kemarin. Api yang muncul di lapak buah menjelar dengan cepat ke lapaknya yang berada di area tengah pasar. Tak sampai lima menit bagi api mencapai lapaknya.

"Api menjalar di atas, di kabel. Api langsung besar, saya nggak sempat lagi nyelamatin apa apa. Saya dan suami nyelamatin diri aja sembari bawa motor," ujar Yanti. Walhasil, Yanti merugi Rp 15 juta lantaran semua sayurannya hangus terbakar.

Tedi Bandod (54), salah seorang pedagang kambing, juga terdampak kebakaran itu. Meski berdekatan dengan sumber api, tapi hanya sebagian area lapaknya hangus terbakar. Sebab, terdapat bangunan tembok kios yang membatasi.

Ketika api mulai menjalar ke lapaknya, Tedi berjibaku menyelamatkan puluhan kambing jualannya. "Alhamdulillah saya dibantu sama karang taruna sini bantu evakuasi semua hewan ternak saya," kata Tedi. Kendati hanya sebagian dari lapaknya yang terbakar, Tedi mengaku kerugiannya sampai Rp 100 juta.

Baik Tedi dan Yanti kini sudah kembali berjualan. Mereka berjualan di area pasar yang tak terbakar.

Berdasarkan pantauan Republika, hari ini, tampak puluhan pedagang mulai berjualan sejak Jumat siang. Kebanyakan dari mereka adalah pedagang sayuran. Mereka berjualan di sisi kiri dan kanan dari area yang terbakar.

"Ya mau gimana lagi, udah mau puasa. Butuh duit buat mudik. Tapi ya yang beli masih sepi," kata Yanti warga Solo, Jawa Tengah, itu kepada Republika di lapaknya.

Agar bisa berjualan kembali, Yanti terpaksa mengambil duit tabungannya sebanyak Rp 10 juta untuk modal. Sebab, semua barang dagangannya hangus terbakar saat kebakaran kemarin.

Adapun, Tedi sudah bisa mulai berjualan lagi lantaran hanya sebagian lapaknya yang terbakar. Ia pun berhasil mengevakuasi puluhan kambing dagangannya.

"Alhamdulillah saya dibantu sama karang taruna sini bantu evakuasi semua hewan ternak saya," kata Tedi. Kendati hanya sebagian dari lapaknya yang terbakar, Tedi mengaku kerugiannya sampai Rp 100 juta.

In Picture: Kondisi Pasar Kambing Pascakebakaran

photo
Suasana lapak dan kios yang hangus pasca kebakaran di Pasar Kambing, Tanah Abang, Jakarta, Jumat (9/4). Sebanyak 136 lapak dan 40 kios pedagang terbakar yang diduga akibat korsleting listrik dan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Selanjutnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menata ulang pasar tersebut. Republika/Putra M. Akbar - (Republika/Putra M. Akbar)

 

 

Area yang terbakar masih dibatasi garis polisi. Tampak juga sejumlah petugas PLN sedang mengurusi kabel-kabel listrik di sejumlah tiang di dalam area pasar. Tumpukan sisa kebakaran juga masih tampak berserakan di mana-mana.

Sedangkan di area pasar yang terbakar, tampak masih dibatasi garis polisi. Tampak pula sejumlah petugas PLN sedang mengurusi kabel-kabel listrik di sejumlah tiang di dalam area pasar. Tumpukan sisa kebakaran juga tampak masih berserakan di mana-mana.

Kebakaran besar melanda Pasar Kambing, kemarin sore. Petugas pemadam kebakaran diketahui menerima laporan kebakaran itu dari warga pukul 16.50 WIB. Sebanyak 17 unit mobil pemadam beserta 85 personel langsung dikerahkan ke lokasi kejadian.

Proses pemadaman mulai dilakukan pukul 17.00 WIB. Api padam pukul 18.15 WIB.

Wali Kota Jakarta Pusat Dhany Sukma, mengatakan, kebakaran bermula ketika terjadinya korsleting listrik di salah satu lapak pedagang. "Letupan (dari korsleting itu) menyebabkan percikan api dan mengenai ke salah satu lapak buah atau kelontong. Setelah itu api merambat," kata Dhany di lokasi kebakaran, Kamis malam.  

Dhany mengatakan, kebakaran ini mengakibatkan ratusan lapak pedagang hangus. "Saat ini sudah teridentifikasi kurang lebih sebanyak 136 lapak dan 40 kios yang terbakar. Semua berada di (area) PD Pasar Jaya," kata dia.  

Dhany menyebut, tak ada korban jiwa dalam kebakaran ini. Hanya ada satu petugas pemadam yang mengalami luka-luka saat proses pemadaman.  

Humas Gulkarmat DKI Jakarta Mulat Wijayanto mengatakan, luas area yang terbakar sekitar 5.000 meter persegi. "Kerugian materi ditaksir Rp 1 miliar," kata dia.  

Mulat menambahkan, proses pemadaman sempat terkendala oleh sempitnya akses jalan dan adanya kemacetan menuju lokasi kebakaran. Selain itu, sumber air juga jauh dari lokasi kejadian.

Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (DPP IKAPPI) mengungkapkan, pada awal tahun 2021, jumlah pasar tradisional yang terbakar meningkat signifikan. Berdasarkan data yang ada terdapat 4.028 kios dan los yang terdampak dari 35  kasus kebakaran dengan tiga orang meninggal dunia hingga April 2021,

"Dari jumlah tersebut artinya ada 10 peristiwa pasar terbakar tiap bulan, dengan rincian setidaknya 39 kios hangus setiap harinya," Sekjend DPP IKAPPI Reynaldi Sarijowan dalam keterangan tertulis resminya, Jumat (9/4).

Terkait kebakaran Pasar Kambing, Tanah Abang, Jakarta Pusat, api menghanguskan sebanyak 174 kios dan los pedagang. Akibatnya, total kerugian yang dialami mencapai milyaran rupiah.

"IKAPPI berharap, pascakebakaran ini pemerintah melalui PD Pasar Jaya menyiapkan pasar darurat agar pedagang pasar yang terdampak secara langsung dapat kembali berjualan," ujar Reynaldi.

Reynaldi menambahkan, saat ini pihaknya sedang menunggu hasil resmi dari Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) terkait penyebab kebakaran yang terjadi di Pasar Kambing. Ia menyebut, kebakaran ini menjadi momok yang mengerikan bagi masyarakat yang menggantungkan hidupnya pada sektor perdagangan di Pasar Tradisional.

Menurut dia, masalah terbesar pasar tradisional, yakni kurangnya manajemen pengelolaan dan pengawasan dari pemerintah. Sehingga masih jauh dari kata layak.

"IKAPPI mendesak pemerintah melalui instansi terkait untuk memperhatikan unsur sarana penyelamatan, sistem proteksi aktif, pasif, pengawasan hingga pengendalian kebakaran pasar," jelasnya.

photo
Standard Operational Procedure (SOP) Protokol Kesehatan di pasar rakyat dan ritel modern. - (Tim Infografis Republika.co.id)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement