Senin 25 Oct 2021 12:00 WIB

Survei: Tingkat Kepuasan Penegakan Hukum Paling Rendah

Masyarakat paling puas kinerja di bidang politik dan stabilitas nasional.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Agus raharjo
 Direktur Eksekutif Poltracking Hanta Yuda memberikan paparan hasil survey Pilkada Jawa Barat 2018 di Jakarta, Kamis (8/6).
Foto: Republika/ Wihdan Hidayat
Direktur Eksekutif Poltracking Hanta Yuda memberikan paparan hasil survey Pilkada Jawa Barat 2018 di Jakarta, Kamis (8/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Survei Poltracking Indonesia merilis hasil survei terkait evaluasi kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin selama dua tahun ini. Hasilnya, tingkat kepuasan publik di bidang penegakan hukum meruapakan yang paling rendah dibandingkan bidang lainnya.

"Menurut penilaian publik, sebanyak 52,8 persen publik merasa puas, yang terbagi sangat puas (4,4 persen) dan cukup puas (48,4 persen) dengan kinerja Joko Widodo-Ma'ruf Amin di bidang penegakan hukum," ujar Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda AR dalam rilis daringnya, Senin (25/10).

Adapun publik yang merasa tidak puas dengan bidang penegakan hukum sebanyak 32,3 persen. Terbagi antara yang merasa tidak puas (26,0 persen) dan sangat tidak puas (6,3 persen).

Masyarakat merasa paling puas terhadap kinerja pemerintah di bidang politik dan stabilitas nasional, yakni sebesar 64,1 persen. Di bawahnya adalah bidang sosial budaya (60,5 persen), kesehatan (60,0 persen), pendidikan (58,0 persen), ekonomi (55,8 persen), serta pertahanan dan keamanan (54,6 persen).

Sementara terkait dengan tingkat kepuasan terhadap kinerja Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin khusus dalam penanganan pandemi Covid-19 adalah 65,4 persen. Ia menjelaskan, angka tersebut idak jauh berbeda dengan tingkat kepuasaan secara umum terhadap kinerja pemerintah.

"Survei ini menemukan bahwa tingkat kepuasan terhadap kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin adalah 67,4 persen. Sedangkan yang tidak puas 27,8 persen," ujar Yuda.

Poltracking Indonesia melakukan survei pada 3 hingga 10 Oktober 2021, dengan wawancara tatap muka dan tetap menerapkan protokol kesehatan. Jumlah responden sebanyak 1.220 orang, dengan toleransi kesalahan atau margin of error sebesar 2,8 persen.

Populasi survei adalah warga Indonesia yang sudah memiliki hak untuk memilih dalam pemilihan umum. Adapaun metode yang digunakan adalah multistage random sampling, pada tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement