Kamis 23 Sep 2021 16:15 WIB

Banjir Bandang Terjang 10 Desa di Sulawesi Utara

Banjir disebabkan luapan sungai karena intensitas hujan yan tinggi.

Rep: Febryan A/ Red: Ilham Tirta
Banjir bandang (ilustrasi).
Foto: ANTARA/BASRI MARZUKI
Banjir bandang (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banjir bandang melanda delapan desa di Kabupaten Bolaang Mongondow dan dua desa di Bolaang Mongondow Utara, Sulawesi Utara, Rabu (22/9), sore. Banjir ini menggenangi dan merusak rumah warga, sekolah, hingga tempat ibadah.

Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, banjir yang melanda delapan desa di Bolaang Mongondow terjadi pukul 15.00 WITA. Banjir disebabkan oleh meluapnya sejumlah sungai akibat hujan dengan intensitas tinggi sejak pukul 10.00 WITA.

"Saat banjir terjadi, ketinggian muka air berkisar antara 40 hingga 70 sentimeter," kata Abdul dalam siaran persnya yang diterima di Jakarta, Kamis (23/9).

Banjir ini, kata dia, berdampak di Desa Batu Merah, Cempaka, Bolangat Induk, Bolangat Timur di Kecamatan Sangtombolang. Lalu di Desa Batu Rapa, Sauk dan Buntalo di Kecamatan Lolak. Selanjutnya di Desa Singsingon Timur di Kecamatan Passi Timur.

Namun demikian, lanjut dia, BPBD setempat masih mendata jumlah rumah warga yang terendam banjir maupun jumlah korban jiwa/luka. "Informasi sementara BPBD Kabupaten Bolaang Mongondow menyebutkan, sejumlah warga Desa Batu Merah ada yang mengungsi sementara waktu ke rumah kerabat terdekat atau pun tempat ibadah," kata dia.

Selain merendam rumah warga, lanjut Abdul, banjir bandang ini juga mengakibatkan satu sekolah dasar dan satu gereja rusak. Tak hanya itu, material lumpur juga menutup jalan penghubung antara Desa Singsingon Timur dan Desa Mobuya di Kecamatan Passi Timur sehingga tak bisa dilalui.

Material lumpur, imbuh Abdul, juga sempat menutup ruas jalan trans Sulawesi yang merupakan penghubung Kabupaten Bolaang Mongondow dan Kabupaten Bolaang Mongondow Utara. Petugas telah berhasil membersihkan lumpur di jalan itu menggunakan alat berat.

Abdul menyebut, banjir ini mulai surut pada Rabu malam (22/9) sekitar pukul 22.00 WITA. Meski demikian, personel tim reaksi cepat (TRC) BPBD setempat masih berada di lokasi terdampak untuk memantau kondisi dan bersiaga.

Selain delapan desa di Bolaang Mongondow, banjir bandang juga menerjang dua desa di Bolaang Mongondow Utara. BPBD setempat melaporkan, banjir menerjang Desa Busisinggo dan Mukosato di Kecamatan Sangkub pada Rabu (22/9) pukul 11.15 WITA.

Banjir di dua desa ini juga dipicu oleh hujan berintensitas tinggi yang akhirnya membuat Sungai Sangkub meluap. Akibatnya, banjir setinggi 30 hingga 75 sentimeter merendam pemukiman warga.

Peristiwa ini, kata Abdul, mengakibatkan 70 rumah warga terendam. Alhasil, sebanyak empat kepala keluarga (KK) atau 11 jiwa terpaksa mengungsi.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement