Kamis 23 Sep 2021 12:37 WIB

Dosen Universitas BSI Berikan Tips dan Trik Public Speaking

Keterampilan berbicara, pada umumnya dapat dipraktikkan oleh semua orang.

Dosen Program Studi (prodi) Administrasi Bisnis, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) melakukan kegiatan pengabdian masyarakat pada Karang Taruna Ciomas, Bogor, secara daring pada, Sabtu (12/9).
Foto: Universitas Bina Sarana Informatika
Dosen Program Studi (prodi) Administrasi Bisnis, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) melakukan kegiatan pengabdian masyarakat pada Karang Taruna Ciomas, Bogor, secara daring pada, Sabtu (12/9).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Keterampilan berbicara, pada umumnya dapat dipraktikkan oleh semua orang. Tetapi berbicara terampil, yang dapat menghipnotis pendengarnya, tidak semua orang mampu mampu melakukannya. Berbicara di hadapan masyarakat, tentunya membutuhkan keahlian public speaking yang baik.

Dosen Program Studi (prodi) Administrasi Bisnis, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) melakukan kegiatan pengabdian masyarakat pada Karang Taruna Ciomas, Bogor, secara daring pada, Sabtu (12/9) silam. Lilik Yuliawati, selaku Ketua Pelaksana menuturkan bahwa, organisasi karang taruna, kerapkali melakukan berbagai kegiatan yang berhubungan dengan masyarakat banyak. Sehingga skill Public Speaking wajib dimiliki para anggotanya.

Baca Juga

“Karang Taruna merupakan bagian dari kelompok generasi muda yang terus berkembang dalam gerakan massif, untuk meningkatkan keberdayaan masyarakat. Khususnya kaum muda di berbagai bidang yang berorientasi pada peningkatan kesejahteraan sosial. Tentunya, beberapa orang merasa berbicara didepan umum menjadi momok yang menakutkan,” tutur Lilik dalam rilis yang diterima, Jumat (17/9).

Riris Lestiowati, Ria Andriani dan Donna Ekawaty sebagai tutor, membagikan beberapa tips dan trik yang harus dicoba oleh pengurus Karang Taruna Ciomas, Bogor. Agar mampu berbicara didepan khalayak ramai, terutama untuk menghilangkan grogi.

“Agar berbicara didepan umum tidak menjadi momok yang menakutkan, kita sebagai pembicara harus memiliki pengetahuan serta tips dan trik dalam menguasai audiens agar mendengarkan kita saat berbicara. Untuk dapat menjadi pembicara yang baik ada dua faktor penunjang, pertama faktor kebahasaan dan kedua faktor non kebahasaan,” ungkap Riris.

Jadi, menurutnya, selain harus tau apa yang disampaikan, body language juga perlu, agar audiens bisa lebih menangkap secara interaktif. “Kuasai penguasaan materi, dan Bahasa yang digunakan harus tepat juga. Selain itu, gaya bahasa tubuh (body language) juga sangat diperlukan, agar lebih atraktif. Tentunya itu akan membuat para audiens semakin focus dari apa yang kita sampaikan,” terangnya.

Sementara itu, Ihwan Supian, selaku pengurus Karang Taruna Kecamatan Ciomas, Bogor, mengungkapkan bahwa, pengetahuan public speaking memang wajib dimiliki oleh semua orang, apalagi para anggota Karang Taruna Ciomas.

“Sebagai orang organisasi, public speaking itu sangat perlu. Adanya tips dan trik yang diberikan membuat para anggota menjadi paham bagaimana harus berani tampil dan berbicara didepan umum. Sehingga mereka tidak mengalami ketakutan apalagi demam panggung. Terima kasih banyak untuk para dosen Universitas BSI, sudah berkontribusi dalam meningkatkan semangat kami, selaku pemuda harapan bangsa,” tutupnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement