REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) sukses melangsungkan kegiatan webinar dengan tema “Creative Video Digital” secara live via Zoom, Selasa (27/10). Webinar ini dilaksanakan sebagai salah satu jawaban melihat adanya perkembangan teknologi yang berkembang pesat khususnya yang berdampak pada videogafi.
Pembicara yang dihadirkan yakni Diki Umbara, produser eksekutif MNC Group. Ia juga merupakan penulis yang berfokus pada dunia videografi, asesor bahkan juri pada festival film pendek.
Dalam pemaparannya Diki membagikan pengetahuan dan pengalaman, serta memberikan gambaran dan cara yang tepat untuk menjadi mahasiswa yang produktif dan memanfaatkan berbagai peluang khususnya dengan memanfaatkan keahlian mahasiswa pada bidang videografi.
“Saat ini untuk menjadi videographer profesional, cukup mudah. Hal ini didukung adanya perkembangan gawai atau gadget yang dapat dimanfaatkan sebagai media perekam video, editing video, dan publikasi video. Era saat ini semua kebutuhan dapat terpenuhi dalam satu genggaman gawai yang dapat melengkapi semua kebutuhan dalam menjalani aktivitas keseharian pemiliknya,” ujarnya dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
Diki berpesan agar mahasiswa tidak hanya terjebak sebagai konsumen atas konten-konten yang telah tersedia saat ini.
“Peluang industri kreatif khususnya dalam dunia video digital sangat terbuka luas. Sebagai contoh banyaknya industri mikro dan menengah yang tumbuh saat ini sangat membutuhkan sumber daya untuk memproduksi video dan dokumenter yang ditujukan untuk kegiatan promosi dan sosialisai kepada masyarakat luas atas karya yang dipasarkan,” tutur Diki.
Ivan Rianto, salah satu peserta menanggapi webinar ini dengan sangat antusias. Menurutnya, kegiatan ini mengajak mahasiswa memahami bagaimana perspektif praktisi videografi.
“Acara ini mengajarkan mahasiswa untuk mengembangkan kemampuan melalui pemanfaatan perangkat digital sebagai media produksi video dengan kualitas yang baik dan tidak kalah dengan hasil video yang diambil dengan alat perekam video konvensional,” tutup mahasiswa semester tiga tersebut.