Jumat 22 Aug 2014 18:00 WIB

Arkeolog Internasional Berkumpul di Jambi Bahas Muarojambi

Red: operator

JAMBI--Puluhan arkeolog dalam dan luar negeri berkumpul di Jambi untuk membahas Kerajaan Sriwijaya dan keberadaan Candi Muarojambi, Rabu (20/8) malam. Gubernur Jambi Hasan Basri Agus membuka seminar bertajuk "Srivijaya in the Context of Regional Southeast Asia and South Asia" yang dihadiri para arkeolog itu.

Kepada para purbakalawan, Gubernur Jambi berharap mereka bisa menelusuri dan mengungkap sejarah masa lampau masyarakat Jambi terkait dengan keberadaan Candi Muarojambi di Kabupaten Muarojambi.

Ia mengatakan penelusuran sejarah ini diperlukan dalam upaya membentuk masyarakat bangsa Indonesia dalam satu kesatuan politik dan kebudayaan. "Saya percaya semua nara sumber telah merekam suatu proses kesejarahan yang memiliki hubungan antara Kerajaan Melayu, Sriwijaya dan kerajaan-kerajaan lain di Asia Tenggara," jelas Gubernur.

 

 

 

 

 

 

 

Foto:Andika Wahyu/ANTARA

Beberapa wisatawan menikmati pemandangan Candi Tinggi di kawasan percandian Muara Jambi, Desa Muara Jambi, Kecamatan Maro Sebo, Kabupaten Muaro Jambi, Jambi, Rabu (8/2).

 

Hasan Basri kemudian mengutip tinggalan budaya masa lampau seperti Candi Borobudur, Angkot Wat di Kamboja, Taj Mahal di India dan Tembok Besar di Tiongkok. Menurut dia, situs-situs itu adalah sumbangan masyarakat suatu bangsa kepada kebudayaan masyarakat dunia.

Kompleks Candi Muarojambi merupakan candi terluas di Sumatera dan salah satu yang terluas di Indonesia. Di dalamnya terdapat sebanyak 86 candi dalam satu kawasan. Gubernur  mengharapkan kepada tim peneliti untuk melakukan penelitian yang lebih mendalam terhadap kebudayaan lokal setempat.

Sementara itu Ketua Penyelenggara Bambang Budi Utomo menjelaskan, tujuan dilaksanakan seminar ini untuk mempererat tali persaudaraan di antara negara-negara di Asia Selatan, Asia Tenggara dan Tiongkok.

Seminar internasional Sriwijaya ini sebelumnya pernah dilakukan di Kota Jambi pada Agustus 1982, yang saat itu disponsori Seameo Project in Archaeologi and Fine Arts (SPAFA), sebuah organisasi di bawah Menteri Pendidikan Asia Tenggara.

Seminar internasional Sriwijaya ini pertamakali digagas oleh Hasan Wirayudha, anggota Tim Dewan Pertimbangan Presiden dan mantan Menteri Luar Negeri Indonesia yang tertarik pada kebesaran Kerajaan Sriwijaya di bidang perdagangan dan kemaritiman.

Seminar ini diikuti oleh 11 nara sumber dari Perancis, India, Thailand, Malaysia, Singapura, Taiwan dan Jepang serta dari Indonesia dengan nara sumber sebanyak 12 orang.

Dipugar

Candi Kedaton di kawasan Candi Muarojambi di Kabupaten Muarojambi, yang kini tengah dipugar oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya Jambi ditargetkan rampung pada Desember 2014.

Pemugaran itu sudah memasuki tahap enam, diperkirakan selesai Desember 2014, kata Kepala Kelompok Kerja Pemugaran Yanto Manurung ketika dikonfirmasi di Jambi, Rabu.

Ia menjelaskan, pemugaran yang dilakukan di Candi Kedaton yakni pagar pembagi halaman satu. Dengan rincian pekerjaan, panjang pagar 494 meter, ketebalan 75 cm hingga satu meter, dan tinggi sekitar 2,40 cm dari pondasi.

Selain itu, sembilan gapiran atau gapura di sekeliling candi juga dilakukan pemugaran.

"Tahun ini kita fokus pemugaran pagar pembagi halaman dan gapura di sekeliling Candi Kedaton," katanya. antara ed: stevy maradona

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement