Jumat 22 Aug 2014 15:00 WIB

Pemprov akan Tambah Alokasi KCR Rp 100 M

Red:

BANDUNG –– Pemerintah Provinsi Jawa Barat berencana menambah alokasi dana kredit cinta Rakyat (KCR) tahun ini sebesar Rp 100 miliar. Ini dilakukan untuk membantu pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Ja bar. "Kami tahun ini akan tam bah KCR Rp 100 miliar. Kalau itu terserap dengan baik, maka akan tambah lagi,'' tandas Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar kepada wartawan usai melakukan pe nandatangan MoU kesepakatan kerja sama antara Ko pe rasi Kulak Pakuan Ardi Jawa Barat, Puskud Jawa Barat, IKOPIN, LPK Bahana Inspirasi muda Al Ikhsan Center dan Stikes Dharma Husada dengan Sento Cooperative Kyoto Jepang di Gedung Sate, Kamis (21/8).

Menurut Deddy, dana KCR ditambah karena bisa langsung membantu UMKM. Tapi kalau tidak terserap banyak harus dipertanya kan ada apa. ''Ini bunga murah. Tapi kalau tidak terserap, jangan-jangan pelaku UMKM tidak tahu," katanya.

Dikatakan Deddy, hingga saat ini pe merintah provinsi Jawa Barat telah mengucurkan dana untuk Program KCR sebesar Rp 235 miliar. Kalau ditambah Rp 100 miliar maka totalnya menjadi Rp 335 mi liar. "Ini sebagai upaya untuk mendorong sektor UMKM, agar sektor UMKM menjadi tumbuh," katanya.

Menurut Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (KUMKM) Jawa Barat, Anton Gustoni rencana penambahan alokasi dana un tuk KCR sendiri saat ini sedang dibahas. "Saat ini lagi dibahas, mudah mudahan dua atau tiga bulan ke depan su dah selesai dan bisa ditambah dari Rp 235 miliar jadi Rp 335 miliar," katanya.

Dikatakan Anton, hingga saat ini dana KCR sendiri telah diakses sekitar 9.000 pelaku usaha UMKM. Namun jum lahnya masih rendah. "Memang itu masih mi nim. Mungkin karena masih banyak yang belum tahu tentang KCR ini. Tapi selama ini kami terus menyosialisasikan," katanya.

Sementara itu saat di ta nya tentang MOU dengan Sento Cooperative Kyoto Je pang, Anton mengatakan ada bebe ra pa kerja sama yang akan di la kukan dengan Sento Coo pe rative Kyoto Jepang. Yak ni baik dari sisi pema gang an te na ga kerja maupun pema saran produk. "MoU itu untuk pe ma gangan, satunya satunya koperasi yang dipercaya ko per asi Jepang untuk pema gang an adalah Koperasi Ardin. Biasanya pengelolaan pe magangan dilakukan ya ya san dan agen," katanya.

Menurutnya pemagangan yang dilakukan oleh koperasi sendiri baru kali ini dilakukan oleh koperasi Ardin. Saat ini ada sekitar 100 orang yang akan di berangkatkan untuk pemagangan ke Jepang. Yaitu pemagangan di sektor pertanian, makanan, minuman termasuk juga permesinan dan bangunan. "Tapi karena Je pang banyak butuh tenaga, ja di akan ditambah," katanya.

Sementara itu Director Sen to Cooperative Kyoto Jepang Tadashi Kimura mengatakan pihaknya berharap kerja sama ini dapat dilakukan dengan baik. Kerja sama me liputi transfer tekhnologi dan produk. Termasuk juga pemagangan tenaga kerja. Ia ber harap teknologi Jepang bisa dibawa ke Indonesia. Begitu juga produksi Indonesia bisa di ekspor ke Jepang. ''Semen tara untuk pemagangan. Sekarang ini pemagangan kerja masih kurang, baru 100 orang, keinginan kami nambah jadi 1000 orang. Pemagangan tidak ada batasan," katanya.rep:arie lukihardianti ed: rachmat santos

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement