Rabu 13 Aug 2014 20:32 WIB

Maskapai Haji Sajikan Menu Lokal

Red:

BEKASI — Nuansa Indonesia akan mengiringi keberangkatan calon jamaah haji (calhaj) tahun ini. Dua maskapai penerbangan yang bertugas mengangkut calhaj Indonesia, yakni Saudi Arabian Airlines dan Garuda Indonesia, pun telah siap mendukung hal tersebut. Salah satu bentuk dukungan diperlihatkan dari penyajian menu makanan bercita rasa lokal dengan tetap menjaga kualitas dan gizi makanan tersebut.

"Secara intensif kita pantau, ada beberapa kemajuan dari segi variasi lauk-pauknya, juga kualitasnya gizi dibarengi cita rasa yang sesuai dengan lidah masyarakat kita," kata Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin ketika mencicipi makanan sampel dalam acara meal test penerbangan ibadah haji embarkasi Jakarta-Bekasi Provinsi Jawa Barat tahun 1435 H di Asrama Haji Bekasi, Selasa (12/8).

Dari pantauan tersebut, ia menyimpulkan segala persiapan, termasuk makanan, berjalan lancar dan baik. Menurut Menag, penyediaan makanan sangat penting diperhatikan mengingat jamaah akan melakukan perjalanan jauh menggunakan pesawat selama kurang lebih sembilan-12 jam. Dengan asupan makanan yang berkualitas tersebut diharapkan stamina para calhaj tetap terjaga ketika sampai di Arab Saudi.

Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Abdul Djamil menambahkan, menu makanan yang disediakan bagi jamaah haji selama di pesawat harus memenuhi standar penerbangan internasional. Di samping itu, harus pula disesuaikan atau mendekati selera jamaah dengan menyajikan makanan khas Melayu. "Di samping harus pula diperhatikan kecukupan dan standar gizi, kalorinya juga," katanya.

Standar Internasional

Menyambut permintaan kliennya, kedua maskapai penerbangan haji, yakni Saudi Arabia Airlines dan Garuda Indonesia, telah mempersiapkan hal tersebut. Kepada Republika, Catering Officer Saudi Arabian Airlines Sumista Abdul Razak menyebut, makanan yang disediakan untuk jamaah haji Indonesia selama di pesawat sudah memenuhi standar internasional dari segi nilai gizi dan kandungan kalorinya, yakni minimal 1.500 kalori per saji.

"Kita konsepnya dua kali makanan panas dan satu kali snack, pemberian makanan satu jam setelah take off dan dua jam sebelum landing," kata dia seusai acara meal test di Bekasi. Makanan yang disediakan, menurut dia, telah mendapatkan rujukan dari Kementerian Kesehatan.

Selain itu, Saudi Arabian Airlines berencana menambah air mineral, bahkan memasok tambahan air mineral, untuk dibawa jamaah di luar pesawat. Hal tersebut untuk memenuhi permintaan pihak Kemenag setelah mencicipi makanan sampel tersebut.

Pemilihan menu, lanjut dia, tidak jauh berbeda dengan yang telah dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya. "Konsepnya sama, yakni makanan yang sampai ke meja presentasi ini telah melewati proses yang panjang, yakni tujuh tahap pengecekan," ujarnya.

Pada prinsipnya, lanjut dia, penyedia makanan akan berusaha menyuguhkan menu yang memenuhi standar kesehatan, yaitu tidak menyebabkan mudharat, misalnya, meningkatkan asam lambung. Yang terpenting, lanjut dia, makanan yang disajikan bebas monosodium glutamate atau MSG.

Disinggung mengenai minuman bersoda yang akan disajikan untuk jamaah selama di pesawat, ia menyebut, hal tersebut sesuai dengan standar internasional. Namun, dalam pelaksanaannya nanti, penyediaan minuman bersoda akan dikurangi mengingat keberadaannya kurang dikehendaki klien. "Lagi pula, kita juga memikirkan jamaah berusia lanjut," ujarnya. Sebagai gantinya, minuman bersoda akan ditukar dengan penambahan air mineral. Secara umum, menu yang disajikan, di antaranya, nasi, lauk-pauk, seperti daging berbumbu, juga sayuran dan buah-buahan.

Hal senada dituturkan Humas Garuda Indonesia Pujobroto. Untuk menjaga nuansa Indonesia, penyediaan makanan disesuaikan dengan makanan yang ada di daerah masing-masing embarkasi. "Misalnya, kalau dari kloter Medan, kita siapkan menu teri medan, kalau dari Solo ada telor asin," katanya saat dihubungi melalui telepon, Selasa (12/8).

Dijelaskan Pujo, Garuda Indonesia melayani 10 embarkasi dengan jumlah 207 kloter. Selama penerbangan, lanjut dia, Garuda menyajikan dua kali makan dan satu kali makanan ringan, sama seperti Saudi Arabian Airlines.

Selain makanan, nuansa Indonesia juga akan ditampilkan dengan menyediakan layanan bacaan, ceramah, dan penayangan film-film Islam lokal. "Semua bertujuan agar suasana Indonesia dapat terus dirasakan jamaah di sepanjang perjalanan agar mereka nyaman," ujarnya. n c78 ed: wachidah handasah

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement