Selasa 12 Aug 2014 17:08 WIB

Indonesia Uji Coba Sistem Skor Baru Bulu Tangkis Dengan 5x11

Rep: c56/ Red: Bilal Ramadhan
Bulu tangkis. Ilustrasi
Foto: Antara
Bulu tangkis. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Hal tak biasa terlihat dalam pertandingan bulu tangkis bertajuk Indonesia internasional Challenge 2014. Pada ajang kompetisi pebulu tangkis muda ini, sistem penilaian pertandingan mulai menggunakan cara baru. Jika biasanya sistem penilaian menggunakan tiga gim dengan skor kemenangan 21 (3x21), saat ini cara penghitungan skor dengan sistem penilaian 11 poin, Besf of Three dari lima gim.

Hal ini senada dengan pernyataan BWF’s Cair of Event, Peter Tarcala beberapa waktu lalu yang mengatakan bahwa BWF akan mengujicobakan sistem ini di beberapa kompetisi bulu tangkis yang bermain dari bulan Agustus hingga November 2014.

Presiden BFW, Paul-Erik Hoyer pun sempat mengutarakan bahwa sistem penilaian 5x11 ini bertujuan untuk menciptakan lebih banyak kegembiraan dalam sertiap pertandingan. Sekaligus mengurangi waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan satu pertandingan.

Cara ini memang terhitung baru di ajang bulu tangkis. Sehingga para atlet yang bermain mengggunakan sistem ini pun sempat mengalami grogi kala bertanding. Novalita Anggaraeni salah satu pebulu tangkis yang bermain di ajang kualifikasi Indonesia Internasional Challenge 2014 menuturkan bahwa ia sedikit caggung dengan sistem baru yang diterapkan.

"Kita harus bener-bener fokus sejak awal pertandingan. Karena selisih lebih dari dua poin saja bisa langsung kalah," ungkap Nova setelah memenangi babak pertama kualifikasi, Selasa (12/8).

Pernyataan serupa terlontar dari Aji yang merupakan pelatih dari PB Mutiara. Aji menyebut bahwa dengan peraturan 5x11 yang merupakan rally pendek yang harus disiasati dengan lebih jeli. Pasalnya jika pemain tidak siap sejak awal, mereka dipastikan akan tertinggal dari lawannya.

Jika biasanya dengan jarak poin lima, pemain yang kalah masih bisa mengejar karena poin akhir amencapai 21, tapi dengan 11 poin akhir, tertinggal dua atau tiga angka saja bisa membuat pemain kelabakan.

"Setiap pemain harus bisa beradaptasi dengan cepat dengan kondisi lapangan dan cara bermain lawan, kalo nggak bisa kalah telak," kata Aji.

Pelatih berkacamata ini juga menambahkan, dengan adanya peraturan baru, setiap pemain dan pelatih harus menyiapkan strategi baru. Jika mengacu dengan strategi lama yang terkadang bisa lebih memainkan tempo pertandingan, kita kemungkinan bisa kalah dari pemain lain yang bermain dengan tempo tinggi untuk mendapatkan angka lebih cepat. “Pakai strategi baru dong, kalo pake cara lama bisa ketinggalan,” lanjut Aji.

Selain pemain akan berpindah lapang setelah salah satu pemain berhasil menutup gim dengan 11 poin, terdapat sedikit perubahan juga adalah hal lain seperti perpindahan lapang pada setengah gim kelima. Jika pada pertandingan 3x21, pemain akan berpindah lapangan di pertengahan laga saat salah satu pemain mendapat poin 11, saat ini mereka akan berpindah jika terdapat pemain yang berhasil memperoleh enam poin.

Selain itu, perubahan signifikan terjadi dalam sistem deuce. Dalam sistem pertandingan 3x21, saat pertandingan memasuki perolehan angka yang sama 20-20 di gim ketiga, maka mereka akan memainkan deuce hingga selisih dua angka.

Namun dalam peraturan terbaru ini,sistem tersebut tidak  diberlakukan. Sehingga jika pada gim penentuan terdapat poin yang sama 10-10, mereka tidak mendapatkan deuce dan akan bermain hingga salah satu pemain mendapatkan 11 poin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement