Selasa 12 Aug 2014 16:30 WIB

spotlight- Terjebak Thingspiration

Red:

Setahun terakhir, perempuan di berbagai belahan dunia gencar terpapar oleh tren tigh gap. Mereka terobsesi memiliki paha yang bercelah ketika diapit dalam posisi berdiri. Sejumlah model catwalk memilikinya dan banyak perempuan yang menginginkannya. Faktanya, ada bahaya kesehatan yang terselip di balik tren tersebut.

* Tak realistis

Pendamba tigh gap biasanya ingin memamerkan bentuk pahanya yang kurus saat mengenakan celana jeans ketat dan leggings. Mereka berpendapat, paha bercelah merupakan simbol bentuk tubuh yang ideal. Padahal, tigh gap merupakan standar kecantikan yang tak realistis bagi kebanyakan perempuan. "Mereka yang kurus sekalipun belum tentu memiliki celah paha," ujar Angela Guarda, Direktur Johns Hopkins Eating Disorders Program, kepada Washington Post.

* Media sosial

Tumblr, Facebook, dan Twitter membanjiri perempuan dengan foto paha bercelah, foto perempuan dengan tulang selangka yang menonjol, dan pesan-pesan penghancur kepercayaan diri yang menyaru sebagai inspirasi agar perempuan tetap kurus. Psikolog remaja Barbara Greenberg menuturkan kepada ABC News, 80 remaja putri tak menyukai tubuhnya. "Kecenderungan untuk berbagi informasi secara berlebihan membuat mereka rentan terpengaruh pesan-pesan halus, seperti thinspiration movement," katanya.

* Malnutrisi

Tak ada olahraga tertentu yang dapat membentuk tigh gap. Mempraktikkan pola makan ekstrem sekalipun tak akan membantu perempuan mendapatkan paha bercelah. Paha akan bercelah saat orang mengalami malnutrisi hingga underweight. Duh, enggak banget, ya!

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement