Jumat 08 Aug 2014 12:00 WIB

Pertamina dan PLN Sepakat Tarif Baru

Red:

JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) dan PT PLN saling menyatakan kesepakatan untuk menyelesaikan perselisihan bisnis terkait solar. Kedua perusahaan negara tersebut akan duduk bersama membahas tarif pembayaran solar.

Hal itu setelah Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mempertemukan kedua belah pihak. Wakil Menteri ESDM Susilo Siswoutomo mengatakan, Pertamina mengalami kerugian karena penjualan solar kepada PLN. Kerugian tersebut disebabkan karena harga jual di bawah harga keekonomian.

Masalahnya, kata Susilo, PLN tidak bisa membayar karena jumlah dari kuota untuk BBM bersubsidi terbatas.

''Mereka memiliki kontrak, sehingga wajar Pertamina tidak bisa menjual terus kalau tarif tidak diubah,'' kata dia, seusai rapat dengan PLN dan Pertamina di Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (7/8).

Maka itu, PLN dan Pertamina akan berdiskusi mengenai tarif baru tersebut. Sebab, perhitungan PLN berdasarkan APBN dengan 105 persen dari harga mean of plats Singapore (Mops). Padahal, biaya yang dikeluarkan Pertamina lebih besar dari itu.

Susilo menegaskan, kerugian Pertamina bisa diatasi. Namun, suplai BBM Pertamina harus terus berjalan karena masih banyak pembangkit listrik daerah yang berbahan bakar solar.

PT Pertamina mengaku merugi 45 juta dolar AS karena bisnis solar dengan PLN. Perusahaan pelat merah itu pun menghentikan 50 persen pasokan solar ke pembangkit listrik karena PLN dianggap mangkir dari persetujuan tarif baru.

Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina (Persero) Hanung Budya mengatakan, kisruh antara kedua perusahaan pelat merah itu telah menemui jalan keluar. ''Kesepakatan harga baru jadi ditegaskan dalam surat satu dua hari ini,'' kata dia dalam acara yang sama.

Pihaknya, kata Hanung, menyerahkan masalah skema pembayaran kepada PT PLN. Hal terpenting, adanya surat kesepakatan tarif baru yang tidak merugikan Pertamina. Perusahaan energi itu tidak akan mematok tarif terlalu tinggi. ''Asal tidak rugi,'' jelas dia.

Hanung menerangkan, masalah tarif baru belum bisa diungkapkan. Alasannya, masih didiskusikan.

Direktur Utama PT PLN Nur Pamudji optimistis masalah tersebut selesai saat itu juga. Sebab, tim teknis PLN dan Pertamina akan bertemu untuk melakukan negosiasi terkait tarif solar baru. rep:aldian wahyu ramadhan  ed: zaky al hamzah

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement