Kamis 07 Aug 2014 15:14 WIB

Miliaran Surel Diretas

Red:

MOSKOW — Kelompok kejahatan Rusia berhasil mengumpulkan data pengguna surat elektronik (surel) secara besar-besaran. Mereka meretas 1,2 miliar sandi nama pengguna (username) dan sandi kombinasi (password)  milik lebih dari 500 juta alamat surel.

Seperti dikutip the New York Times, sebuah lembaga peneliti keamanan, Hold Security, mengatakan bahwa miliaran username dan sandi tersebut didapat dari 420 ribu situs di seluruh dunia.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Foto:Aditya Pradana Putra/Republika

Media Alternatif Sosialisasi

Pendiri dan kepala petugas keamanan informasi Hold Security, Alex Holden, mengatakan bahwa para peretas menargetkan perusahaan-perusahaan Amerika Serikat (AS). Namun, tak hanya perusahaan raksasa milik AS saja, tapi mereka juga meretas situs-situs kecil dan pribadi.

"Dan sebagian besar situs-situs tersebut masih rentan," kata Holden.

Namun, menurut Hold, ia tak melihat ada hubungan antara para peretas dan pemerintah Rusia. Sebab, situs milik Rusia juga turut menjadi korban peretasan.

Hold menggambarkan, aksi ini merupakan peretasan data terbesar yang pernah diketahui.  Sejauh ini, para penjahat tak menjual data tersebut melalui dunia maya.

Sebaliknya, mereka tampaknya menggunakan informasi curian itu untuk mengirim spam di jejaring sosial, seperti Twitter, atas pesanan kelompok lain.

Pada Desember, kelompok peretas di Eropa Timur berhasil mengantongi 40 juta sandi kartu kredit dan 70 alamat lengkap dengan nomor telepon, serta tambahan informasi pribadi.

Sedangkan pada Oktober, jaksa federal mengatakan bahwa pencurian identitas juga terjadi di Vietnam. Mereka berhasil memperoleh sebanyak 200 juta catatan pribadi, termasuk nomor jaminan dosial, data kartu kredit, dan informasi rekening bank.

Hold Security memiliki kontak dengan komunitas peretas kriminal. Mereka telah memantau, bahkan berkomunikasi dengan kelompok tertentu.Grup peretas Rusia berbasis di sebuah kota kecil di selatan negara itu merupakan wilayah yang diapit Kazakhstan dan Mongolia.

Hingga Juli 2014, menurut Holden, para peretas mampu mengumpulkan 4,5 miliar username dan sandi. Setelah disaring, Hold Security berhasil menemukan 1,2 miliar sandi nama pengguna dan password telah diretas. rep:gita amanda ed: teguh firmansyah

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement